3. Mahir Negosiasi
Tidak sedikit responden yang enggan untuk didata dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu, petugas sensus harus pandai negosiasi. Kalau si responden tidak ingin diwawancara siang hari, coba nego untuk wawancara di pagi, sore, atau malam hari.
Namun, apabila si responden tidak bisa diwawancara di hari kerja, coba nego untuk wawancara di akhir pekan. Intinya, nego terus sampai si responden mau diwawancara dan dapat jawabannya.
BACA JUGA:Punya Riwayat Darah Tinggi, Coba Konsumsi Air Mineral pH Tinggi Berikut
4. Bisa Bahasa Daerah
Sebenarnya ini tidak wajib sih, namun menjadi nilai tambah bagi seorang petugas sensus. Biasanya responden lebih welcome kalau ditanya petugas menggunakan bahasa daerah. Ada semacam kedekatan psikologis antara petugas sensus dan responden. Kalau sudah begini, responden bakal menjawab pertanyaandengan senang hati. Biasanya seperti itu.
BACA JUGA:Buruan Lamar Ada 5 Posisi Menarik, PT Trakindo Utama Buka Lowongan, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar
5. Dapat Membaca Peta
Memang sih, tidak semua orang dapat membaca peta, khususnya peta di Google Maps. Namun, apabila kamu direkrut jadi petugas sensus, membaca peta merupakan skill yang wajib kamu miliki. Bukannya apa-apa, ketika bertugas ke lapangan, para petugas akan dibekali peta wilayah tugasnya.
Di situ tertera batas-batas wilayah tugas lengkap dengan landmark-nya. Jangan sampai malah bertugas di tempat yang bukan wilayah tugasnya.
BACA JUGA:Buruan Lamar Ada 5 Posisi Menarik, PT Trakindo Utama Buka Lowongan, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar
6. Punya Tulisan yang Bagus
Nah, kalau skill ini wajib dikuasai oleh petugas di wilayah yang menggunakan metode PAPI.
Jadi, petugas sensus mewawancarai responden menggunakan kuesioner biasa yang ditulis tangan. Sehingga, penting bagi petugas sensus untuk memiliki tulisan yang bagus alias dapat dibaca dan tidak memalukan.