Selain tanah merah yang dipercaya bisa melindungi kulit, suku yang memiliki populasi lebih dari 50.000 ini ternyata tak pernah mandi. Pasalnya, suku ini hidup didaerah yang sangat ektrem. Dimana, mereka tak pernah menemukan air.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Pendamping Lokal Desa 2023 Bagi Lulusan SMA/SMK, Segini Kuota untuk Bengkulu
Namun karena tak pernah mandi, bukan berarti wanita di Suku Himba ini tak pernah bersolek. Wanita di Suku Himba ini sangat dikenal menggemari merias diri. Meski tak bisa menemukan air, mereka membersihkan tubuh dengan cara mengasapi seluruh tubuh dengan asap.
Dimana dengan menaruh arang bakar ke dalam mangkuk kecil berisi tanaman herbal (kebanyakan daun dan cabang kecil pohon Commiphora) dan menunggu asap naik.
Setelah itu mereka akan membungkuk di atas mangkuk yang berasap. Panas dari asap tersebut akan membuat mereka berkeringat.
Setelah berkeringat, barulah perempuan ini membaluti tubuh mereka warna merah. Warna merahnya berasal dari pasta otjize (kombinasi lemak mentega, scrub omuzumba dan oker) dan fungsinya untuk melindungi kulit mereka dari teriknya matahari gurun dan gigitan serangga.
Mereka juga melapisi rambutnya yang panjang dengan tanah liat merah, dengan jumbai di ujungnya.
BACA JUGA:50 Persen Kades Terpilih Belum Terdaftar BPJS Kesehatan, Ini Perintah Pemkab Seluma
Disebut Suku Merah
Mengenal tradisi unik yang terjadi di Suku Himba Afrika atau yang biasa dikenal dengan suku Merah, dari mulai tawari begini begitu ke tamu hingga fakta tidak pernah mandi. Beberapa suku di Afrika, seperti salah satunya adalah Suku Himba masih menghormati dan hidup sesuai dengan tradisi nenek moyang mereka dari turun temurun.
Suku himba atau yang biasa dikenal sebagai suku merah adalah sekumpulan manusia primitif yang hidup di Namibia Utara, sebuah negara di Afrika bagian selatan.
Suku Himba diketahui mengadaptasi kehidupan semi nomaden terutama pada abad ke-19 kala Namibia terus menerus dilanda sebuah wabah yang menyerang sapi.
Di mana mengakibatkan sebagian ternak pun mati hingga terjadilah krisis pangan, suku ini pun pindah ke selatan dan menjelajahi berbagai daerah untuk bertahan hidup.
Namun beberapa anggota memutuskan tinggal di saat itulah terjadi perpecahan dalam suku dan muncullah Suku Himba. Wanita dari suku ini dipercaya sebagai suku yang paling indah di seluruh Afrika, yang memiliki popularitas hingga 50.000 jiwa.
BACA JUGA:Hari Ini 22 November 2023, BRI Kembali Buka Kesempatan Kerja, Lulusan SMA/ SMK Buruan Daftar
Wanita di suku Himba memiliki kebiasaan unik, mereka dikenal sebagai suku yang tidak pernah mandi dengan air.