Ternyata Ini Alasan Pengungsi Rohingya Terus Datang ke Aceh dan Berharap Bisa Menetap

Jumat 08-12-2023,11:12 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Purnama Sakti

Pada saat itu, umat Muslim disana mendukung Inggris selama Perang Dunia II. Di lain sisi, umat Budha berada di pihak Jepang. Hal ini semakin memperparah keadaan antar komunitas di wilayah tersebut. 

Kasus awal pengungsi Rohingya yang melarikan diri terjadi pada 1978 menuju Bangladesh. Pada 1990-an, 200.000 orang Rohingya juga pergi dari Rakhine Myanmar.

Mereka kini tersebar di sejumlah negara lain sebagai pengungsi, seperti Bangladesh, Thailand, Filipina, Indonesia, dan India. 

Pada 2015 silam, BBC melaporkan salah satu alasan yang memicu warga Rohingya mengungsi adalah terkait pemberlakuan "Kartu Putih".

Pemerintah setempat dikatakan meminta kembali sekitar 300.000 Kartu Putih milik warga Rohingya. Kartu ini menjadi hak untuk memberikan suara selama Pemilu. Warga akan ditangkap dan dijebloskan ke penjara jika tidak mempunyai Kartu Putih jelang pelaksanaan Pemilu.

BACA JUGA:Belum Dapat Kerja? Ini Ada Peluang Bagus, Shopee Buka Lowongan Kerja, Berikut Info Lengkapnya

Salah satu petugas RARC (Komite Pengungsi Rohingya Arakan) menyebutkan bila mereka tetap berada di Myanmar, ada resiko terhadap keselamatan jiwa hingga dimasukkan penjara, selain itu tentunya mereka sudah tidak memiliki hak pilih. 

Hal ini disebut menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan banyak orang Rohingya asal Myanmar yang melarikan diri dengan menaiki kapal kayu menuju beberapa negara yang menjadi tujuan utama, seperti Malaysia dan Indonesia.

Adapun beberapa fakta tentang pengungsi Rohingya yang perlu diketahui:

- Selama beberapa dekade, warga Rohingya menderita penderitaan ekstrem di Myanmar. Mereka tidak diberikan akses terhadap kewarganegaraan dan pencatatan; tidak diperbolehkan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja; dibatasi dalam kamp dan desa; dan menjadi sasaran kekerasan ekstrem.

BACA JUGA:Alat Berat Himpit Mobil Kijang, 7 Orang Meninggal Dunia, Lokasi Kecelakaan di Bukit Damri

- Pengungsi Rohingya tidak ingin meninggalkan Myanmar

Mereka terpaksa mengungsi kebanyakan pengungsi Rohingya mengatakan kepada UNHCR bahwa mereka berharap dapat pulang ke Myanmar jika kondisinya memungkinkan.

- Sebagian besar pengungsi Rohingya sekitar 1 juta orang dan melarikan diri ke kamp-kamp di negara tetangga Bangladesh sejak tiga dekade terakhir. Pada tahun 2017 setelah beberapa insiden kekerasan dan pelanggaran HAM bersakala besar. Kondisi keamanan di kamp-kamp Bangladesh yang sesak telah memburuk secara signifikan selama beberapa waktu terakhir.

Hal ini mendorong banyak keluarga pengungsi Rohingya untuk melakukan perjalanan yang sangat berbahaya dalam mencari keselamatan dan stabilitas.

- Pengungsi Rohingya tidak hanya mencari keselamatan di Indonesia. Mayoritas pengungsi Rohingya telah melarikan diri dan diberi status pengungsi di Bangladesh (>960.000), Malaysia (>107.000), dan India (>22.000).

Kategori :