5. Impotensi pada pria
Akibat kadar gula darah tinggi berisiko terhadap impotensi pada pria. Yaitu kondisi penis yang tidak bisa bahkan tidak mampu mempertahankan ereksi. Gula memengaruhi sistem peredaran darah dan mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh. Padahal sirkulasi darah ini harus bekerja ekstra untuk ereksi.
BACA JUGA:Pinjam Rp 10 Juta di BRI Ceria Cair 10 Menit, Kapan Lagi Dapat Cicilan Ringan Segini, Ajukan Segera
6. Kerusakan saraf
Neuropati, atau kerusakan saraf, adalah komplikasi umum diabetes. Neuropati dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem saraf. Bentuk yang paling umum adalah neuropati perifer. Hal ini menyebabkan nyeri dan mati rasa pada ekstremitas, khususnya kaki dan lengan.
Selain itu, hilangnya sensasi yang terjadi dengan neuropati dapat membuat seseorang lebih sulit untuk merasakan luka kecil. Dikombinasikan dengan sirkulasi yang buruk, ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah.
Misalnya, jika seseorang tidak melihat adanya lepuh di kaki mereka, infeksi dapat berkembang dan memburuk dengan cepat.
7. Berisiko sakit jantung
Hiperglikemia menyebabkan obesitas, inflamasi dan tekanan darah tinggi. Semua itu ditimbulkan akibat tingginya asupan gula dan memunculkan faktor risiko penyakit jantung.
8. Fungsi kognitif menurun
Dari hasil penelitian, mencatat hubungan antara tingginya kadar gula darah dengan penurunan fungsi akan kognitif.
9. Penuaan dini
Kadar gula darah tinggi dari makanan dan minuman manis ikut berdampak terhadap elastisitas kulit yang bisa meningkatkan penuaan dini.
Gula dapat melekat pada protein aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya yang disebut advanced glycation end products (AGEs). Molekul ini merusak kolagen dan elastin kulit sehingga menimbulkan kusam dan kerutan.
BACA JUGA:Selangkah Lagi Resmi Jadi Mitra Statistik BPS 2024, Ini Rincian Gaji yang Diterima