EG.5 disebut-sebut mengandung mutasi baru pada tingkat genetik tertentu yang memungkinkannya menghindari sebagian respons kekebalan tubuh.
Scott Roberts, seorang ahli penyakit menular, menjelaskan bahwa kemampuan subvarian ini untuk menghindari kekebalan tampaknya merupakan tren umum yang dijumpai pada banyak subvarian yang muncul dari virus corona.
Penting untuk memahami bahwa kemampuan menghindari kekebalan tersebut dapat memperumit upaya kontrol dan penanganan penyebaran virus.
Implikasi dari temuan ini memunculkan pertanyaan terkait efektivitas vaksinasi terhadap subvarian Eris EG.5 dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara menyeluruh dampak dari mutasi-mutasi ini terhadap respons kekebalan tubuh manusia.
Dalam menyusun strategi pencegahan dan penanganan lebih lanjut, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa subvarian Eris EG.5 mampu lolos dari sistem kekebalan tubuh, menambah kompleksitas dalam memahami dan mengelola risiko kesehatan.
Dengan demikian, terus menerapkan langkah-langkah pencegahan, termasuk vaksinasi, dan tetap waspada terhadap perubahan epidemiologis menjadi langkah yang sangat penting dalam menghadapi tantangan baru dari varian ini.
Sheila Silvina