Menolak Kemajuan Zaman, 13 Suku di Indonesia Masih Tinggal di Hutan, Ada yang Tinggal di Atas Pohon

Jumat 15-12-2023,10:23 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Purnama Sakti

Menurut catatan dari berbagai sumber, suku terasing ini bahkan sama sekali tidak mengenal kepercayaan.

7. Suku Polahi

Istilah “Polahi” berarti pelarian, yang menjadi sebutan dari suku terasing yang hidup di Pedalaman Hutan Baliyohuto, Gorontalo. Sejarahnya dahulu terdapat warga Gorontalo yang memilih untuk meninggalkan tempat tinggalnya dan masuk ke hutan, dengan tujuan untuk kabur dari kolonialisme Belanda. 

Mereka kemudian memilih untuk beradaptasi dan memilih untuk menetap di hutan ketika Indonesia telah merdeka. 

Kini suku tersebut cenderung menolak untuk berinteraksi dengan masyarakat luar, karena anggapan bahwa orang luar adalah penjajah. Sehingga tidak ada perkembangan akan modernisasi di dalam suku tersebut.

BACA JUGA:7 Langkah Mudah Hilangkan Uban Pakai Air Kelapa Hijau, Silakan Coba dan Rasakan Perubahan Menakjubkan

Tinggal secara nomaden di Hutan Boliyohato, Suku Polahi memiliki kebiasaan yang cukup unik, yaitu melakukan kawin sedarah, selain itu suku ini juga memiliki tiga kepercayaan yang berbeda-beda, namun masyarakat Polahi cenderung menerima satu sama lain.

8. Suku Kombai

Suku Kombai merupakan salah satu suku yang terletak di Papua. Suku ini begitu terjaga karena kondisi alam dan tradisi yang dibawanya. Suku Kombai cukup istimewa, karena bertempat tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas pohon dengan ketinggian yang lebih dari 50 meter. 

Tujuan dari membangun rumah di atas pohon adalah untuk menghindari ancaman-ancaman alam seperti bajir maupun serangan dari hewan buas. Perlu diketahui juga, Suku Kombai terbiasa dengan kultur kanibalisme, yang akan memakan daging manusia atau anggota suku yang melanggar aturan yang disepakati bersama.

BACA JUGA:Tidak Perlu Grogi Lagi, Ini 7 Tips dan Trik Bicara di Depan Banyak Orang

9. Suku Togutil

Suku ini terletak di Halmahera Utara, tepatnya di pedalaman Hutan Totodoku, Tukur-Tukur, dan Lolobata. Istilah togutil sendiri hanya digunakan oleh masyarakat luar, karena orang-orang tersebut tidak menyukai penggunaan Togutil karena konotasinya yang negatif. 

Suku ini memilih untuk mengisolasikan diri dan menjaga Hutan Totodoku, karena orang-orang Togutil melihat pentingnya hutan bagi kehidupan mereka.

10. Suku Samin

Suku primitif tidak berarti menetap di pulau-pulau terjauh di Indonesia, karena masih terdapat suku yang berhasil menjaga tradisi walaupun tinggal di Pulau Jawa. 

Kategori :