Buat Kaum Wanita, Coba 6 Obat-obatan Berikut untuk Mengatasi Senggugut alias Kram saat Haid

Minggu 17-12-2023,15:12 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Sama seperti ibuprofen, aspirin juga termasuk dalam golongan obat yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid ringan. Bedanya, aspirin sebaiknya digunakan sesuai dengan resep dokter dan dikonsumsi setelah makan guna menghindari kemungkinan efek samping berupa sakit perut.

Dosis aspirin yang umumnya dianjurkan untuk mengurangi rasa nyeri haid adalah 300 mg per hari. Sebelum mengonsumsi aspirin atau obat lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan dosis yang tepat dan menghindari potensi efek samping yang mungkin timbul.

BACA JUGA:Wajah Kencang dan Anti Keriput, Cukup Gunakan Masker Buah Pepaya, Dijamin Gak Boros Dompet

4. Feminax

Feminax adalah obat yang dapat Anda manfaatkan untuk meredakan nyeri saat haid. Manfaat ini berasal dari kandungan paracetamol yang berperan dalam meredakan rasa nyeri, dan ekstrak hiosiami (hyoscyamine) yang membuat otot saluran pencernaan menjadi rileks.

Meskipun termasuk obat bebas, tetap penting untuk memperhatikan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ikuti petunjuk penggunaan yang disarankan untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif sesuai kebutuhan Anda.

BACA JUGA:Selain Segar Ternyata Semangka Bisa Dijadikan Masker untuk Perawatan Wajah, Hasilnya Bikin Glowing

5. Ibuprofen

Selain memiliki manfaat untuk mengatasi demam, ibuprofen juga efektif untuk meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri haid.

Mekanisme kerja obat ini melibatkan pemblokiran produksi zat alami dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan atau kram perut. Selain itu, ibuprofen juga bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, suatu zat alami dalam tubuh yang berperan dalam menyebabkan rasa sakit. Dosis penggunaan obat ibuprofen yang dianjurkan adalah 200–400 mg dan dapat diulang setiap 4–6 jam sekali.

Meskipun efektif, penggunaan ibuprofen sebaiknya dihindari oleh mereka yang memiliki masalah lambung, gangguan ginjal atau hati, dan penyakit asam lambung. Selain itu, perlu berhati-hati terhadap potensi reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau sesak napas yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat ini.

BACA JUGA:Dijamin Kinclong, Berikut 5 Cara Membersihkan Kaca, Suasana jadi Nyaman dan Bikin Betah

6. Ketoprofen

Obat ketoprofen merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang diformulasikan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk meredakan gejala radang sendi, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Ketoprofen juga memiliki efektivitas dalam mengatasi kram menstruasi. Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat ini hanya boleh dilakukan dengan resep dokter, mengingat termasuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaan ketoprofen dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit jantung dan stroke, sehingga penggunaannya harus diawasi secara ketat oleh tenaga medis.

Untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, dosis yang umumnya dianjurkan adalah 25 hingga 50 mg, yang dapat dionsumsi setiap enam hingga delapan jam sesuai kebutuhan. Beberapa individu mungkin memerlukan dosis hingga 75 mg setiap enam hingga delapan jam, tetapi penyesuaian dosis harus selalu disesuaikan dan diawasi oleh dokter yang meresepkannya.

Kategori :