Jangan Sampai Tragedi Lebong Terulang, Ini Cara Mengetahui Sumur Mengandung Gas Beracun

Kamis 21-12-2023,20:23 WIB
Reporter : Robi Ardiansyah
Editor : Purnama Sakti

Menurut Adi, biasanya kedalaman sumur yang sudah mulai mengandung karbon monoksida sedalam belasan meter. Sebenarnya karbon monoksida juga dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Asap knalpot itu tentunya bisa memperburuk kesehatan orang yang menghirupnya. 

BACA JUGA:3 Warga Lebong Tewas, Ini Penyebab sering Terjadi Kasus Meninggal Dunia saat Bekerja di Dalam Sumur

Namun mengapa karbon monoksida di jalanan tidak mengakibatkan kematian, seperti kandungan karbon monoksida yang ada di sumur?  

Kondisi lingkungan menjadi faktor. Adi menjelaskan bahwa zat karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor bisa tertiup angin sehingga terhempas jauh dan tidak mengenai orang langsung. 

Selain itu asap knalpot yang ada di jalanan pun ada di udara bebas sehingga tidak terkumpul di satu titik saja. Sebaliknya, saat di sumur, gas karbon monoksida terperangkap di ruang yang sempit, sehingga gas yang beracun itu pun terkumpul menjadi satu, statis dan stabil. 

“Jadi, bila ada pekerja menghirupnya, bisa langsung berakibat buruk baginya,” kata Adi.

Ada cara sederhana yang bisa dilakukan penggali sumur untuk mengecek apakah sumur itu mengandung gas beracun atau tidak. Yaitu dengan melempar obor ke dalam sumur. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja di PT Pos Indonesia, 2 Posisi Berikut Terbuka untuk Lulusan SMA, D3 dan S1

Bila obor masih menyala saat mencapai dasar, maka oksigen di dalam sumur itu masih ada dan cukup untuk pekerja. Api hanya bisa menyala bila ada oksigen. Sebaliknya, bila obor itu mati, maka ada kemungkinan oksigen tidak ada, dan sumur itu mengandung gas berbahaya 

Adi menyarankan agar para penggali obor melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu sebelum turun mengecek dasar sumur. Selain itu, peralatan perlindungan pekerja pun penting untuk digunakan bagi kegiatan dengan risiko tinggi itu. 

Bisa saja dengan mengikat tali di pinggang si pekerja yang akan menggali sumur. “Sehingga bila ada masalah seperti ternyata ada gas berbahaya, pekerja bisa diselamatkan dengan langsung ditarik ke atas,” katanya.

Ia menyayangkan kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah dalam memberikan perlindungan pekerja. Padahal berbagai pekerjaan bisa saja berakibat buruk pada keselamatan si pekerja. “Dalam hal keselamatan kerja, kita perlu mencontoh negara maju yang ,memberikan perhatian pada tindakan pencegahan,” katanya.

BACA JUGA:Lowongan Kerja di PT Pos Indonesia, Kirim Lamaran ke Link Ini untuk Perekrutan O-Ranger Mobile

 

Tiga Warga Lebong Tewas dalam Sumur

Warga Kabupaten Lebong kembali dihebohkan dengan peristiwa mengenaskan Kamis (21/12). Tiga warga Desa Suka Negeri Kecamatan Topos meninggal dunia saat menguras air sumur.

Kategori :