Ada beberapa faktor yang menjadi risiko keracunan karbon monoksida:
Menggunakan peralatan pemanas yang tidak dirawat atau tidak dirawat
Peralatan gas alam dengan ventilasi yang tidak tepat seperti kompor atau pemanas air
Menjalankan kendaraan di garasi atau ruang tertutup lainnya
Menggunakan kompor gas, panggangan, ataupun oven untuk memanaskan makanan
Kebakaran rumah atau bangunan
Cerobong tersumbat atau ventilasi pemanas yang tersumbat
Menjalankan generator atau alat bertenaga gas di dalam ruangan atau di luar dekat jendela, pintu, ataupun ventilasi
BACA JUGA:Jangan Sampai Tragedi Lebong Terulang, Ini Cara Mengetahui Sumur Mengandung Gas Beracun
Memasak dengan arang atau pemanggang gas di dalam rumah atau kandang lainnya
Menggunakan kompor, pemanas, ataupun lampu kamp propana di dalam tenda
Berada di dekat knalpot mesin kapal
Semua orang berisiko mengalami keracunan karbon monoksida. Bayi yang belum lahir, bayi, orangtua, dan orang dengan penyakit jantung kronis, anemia, ataupun masalah pernapasan umumnya lebih berisiko daripada yang lain.
Gejala dan Efek Kesehatan
Menghirup karbon monoksida dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, muntah, dan mual. Jika kadar karbon monoksida cukup tinggi, kamu mungkin pingsan atau mati. Paparan karbon monoksida tingkat sedang dan tinggi dalam jangka waktu yang lama juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Orang yang selamat dari keracunan karbon monoksida parah dapat mengalami masalah kesehatan jangka panjang.
BACA JUGA:Tragedi 3 Warga Lebong Tewas Dalam Sumur, Ini Indikasi Penyebabnya