Untuk mencairkan daging beku dengan menggunakan air dingin, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dengan cara yang paling umum:
- Masukkan daging ke dalam kantong plastik yang tidak bocor. Pastikan tidak ada kebocoran pada kantong tersebut agar makanan tetap aman dan menghindari pertumbuhan bakteri.
- Rendam kantong yang berisi daging ke dalam air dingin dan ganti airnya setiap 30 menit. Hal ini penting karena daging beku akan menurunkan suhu air, dan mengganti air secara teratur akan memperlambat proses pencairan.
BACA JUGA:Tidak Perlu Ribet, Ini Cara Cepat Mencairkan Daging Ayam Beku Tanpa Mengurangi Kandungan Nutrisi
- Cairkan daging dalam jumlah kecil selama sekitar 1 jam. Jika potongan daging lebih besar, Anda mungkin perlu lebih dari 1 jam, mungkin sekitar 2 sampai 3 jam, untuk benar-benar mencairkannya.
- Setelah daging benar-benar mencair, segera masak daging tersebut sesuai dengan resep yang diinginkan.
4. Letakkan Daging Beku di Bawah Air Mengalir
Ada cara lain yang bisa kamu coba untuk mencairkan daging beku dengan cepat. Kamu bisa mencobanya dengan cara meletakkan daging beku di bawah air mengalir.
Pastikan kita membungkus daging dengan rapat agar air tidak langsung mengenai daging. Hal ini sangat penting untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam daging.
Setelah memahami cara mencairkan daging beku dengan tepat, cepat, dan higienis, mari kita perhatikan hal-hal penting berikut ini sebelum Anda mulai mencairkan daging:
- Buatlah rencana masak yang jelas agar kamu dapat mengatur waktu dengan lebih efisien dalam mencairkan daging yang beku.
- Segera olah semua daging beku yang telah dicairkan. Penting untuk menghindari memasukkan kembali daging yang telah dicairkan ke dalam freezer, ya. karena hal ini bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri pada daging sapi Anda.
- Pastikan bahwa suhu freezer untuk menyimpan daging beku setidaknya mencapai -18 derajat Celcius atau lebih rendah.
- Jangan biarkan daging beku mencair pada suhu ruangan hingga bagian tengahnya tidak lagi membeku. Hal ini akan meningkatkan risiko munculnya bakteri pada bagian permukaan atau luar daging.