Belum Diketahui Efek Jangka Panjang dari Vape
Belum diketahui efek jangka panjang dari penggunaan rokok elektrik, meski begitu Feni menekankan bahwa vape tidak lebih baik dibandingkan dengan rokok konvensional.
“Vape itu meskipun jumlah zat berbahayanya lebih sedikit, tetapi bukan berarti lebih aman atau tidak berbahaya,” jelas Feni.
BACA JUGA:Cara Menghilangkan Komedo di Wajah dengan Mudah, Pakai 5 Cara Ini Dijamin Komedo Tidak Kembali
Hingga saat ini para ahli belum mengetahui efek jangka panjang dari vape. Hal ini dikarenakan peredaran vape masih tergolong baru.
Menurut Feni, masih dibutuhkan waktu untuk mengetahui efek jangka panjang. Akan tetapi, dengan diketahuinya persamaan kandungan antara vape dan rokok konvensional, dapat diperkirakan bahwa efek jangka panjang antara keduanya tak jauh berbeda.
Tak perlu menunggu untuk mengetahui efek jangka panjangnya, Feni menyarankan untuk mencegah daripada mengobati.
“Suatu bahan yang berpotensi berbahaya tentu kita tidak mau menunggu jangka panjang dulu, baru nanti ditunggu aman atau tidak. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” kata Feni.
BACA JUGA:KUR BSI Rp 50 Juta Bebas Riba Cicilan Ringan, Per Bulan hanya Bayar Rp 966 Ribu
Bukan Alat Bantu Berhenti Merokok
Menurut Feni, rokok elektronik juga tidak direkomendasikan sebagai alat bantu berhenti merokok karena memiliki risiko mencetuskan adiksi yang sama dengan rokok konvensional.
Zat kimia berbahaya pada rokok elektrik berada pada cairan atau liquid yang dipanaskan mengandung nikotin, propilen glikol dan gliserin.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh RS Persahabatan mendapatkan bahwa pada urin perokok elektrik terdapat kadar residu nikotin yang kadarnya sama dengan urin perokok konvensional. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa rokok elektrik tidak aman.
BACA JUGA:Butuh Modal, Ikuti 11 Petunjuk Cara Ajukan Pinjaman lewat Livin Mandiri
Rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan walaupun secara praktiknya tidak mengandung asap, pada prinsipnya tetap memiliki unsur tembakau.
Semua bentuk metabolisme tembakau akan menghasilkan nikotin yang menstimulasi otak dan menyebabkan candu atau adiksi.