BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Minyakita, produk minyak goreng dari Kementerian Perdagangan langka.
Kondisi ini diduga disebabkab produksi minyak terbatas karena kegiatan ekspor sawit Indonesia berkurang.
BACA JUGA:Tidak Asal Menjabat, Eselon II Pemprov Punya Kontrak Kerja
Karena sulit didapati, harga Minyakita di pasar juga ikut naik.
Dari Rp 14 ribu per liter, sekarang di pasar tradisional Kota Bengkulu sudah naik menjadi Rp 16 hingga 18 ribu.
BACA JUGA:Diusulkan Diperbaiki, Tim Verifikasi BNPB Tinjau 8 Titik Lokasi Terdampak Bencana
Kadis Perindag Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful mengatakan saat ini distribusi minyakita memang berkurang.
Hasil monotoring dari Dinas Perindag Provinsi ke pasar, hanya satu distributor yang menerima produk menyakita dan telah didistribusikan ke pasaran.
BACA JUGA:Diduga Tercemar Limbah PTPN VII, Tim Ahli Turun Ambil Sampel Air Sungai
Penurunan produksi ini dampak menurunnya hasil panen petani sawit. Minyakita diproduksi dari hasil domestic market obligation atau DMO dari perusahaan kelapa sawit yang akan melakukan ekspor.
Karena panen dan ekspor menurun, maka jumlah DMO juga ikut turun. Akibatnya produksi minyakita berkurang.
Sedangkan konsumsi minyakita terus meningkat, karena harganya lebih murah dari minyak premium. Kemudian untuk kualitas, minyakita sama dengan minyak premium.
Solusi memenuhi kebutuhan pasar, Kementerian Perdagangan meminta produsen minyakita menambah produksi.
BACA JUGA:Ruang Sekwan Mukomuko Disegel. Ini Penyebabnya