NASIONAL, RBTVCAMKOH.COM - Bulan Rajab adalah salah satu bulan istimewa yang banyak dimanfaatkan umat Islam untuk menjalankan amalan bulan Rajab, salah satunya puasa sunah. Ada banyak umat muslim yang bertanya sebaiknya dilakukan puasa rajab berapa hari?
BACA JUGA:Apa Itu Hewan Dabbah? Kemunculannya Disebut Sebagai Pertanda Hari Kiamat, Ini 6 Cirinya
Pada dasarnya, tidak ada dalil yang menjelaskan batasan penentuan mengenai hari apa maupun tanggal dalam pengamalan puasa Rajab. Untuk itu, pengamalan puasa sunah ini ada perbedaan pendapat di kalangan ahli.
Puasa Rajab bisa dilakukan satu hari, tujuh hari, delapan hari, hingga 10 hari atau juga bisa dilakukan selang sehari.
BACA JUGA:9 Tanda Kiamat Besar, Munculnya Beberapa Makhluk yang Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist
Menurut Abu Muhammad Al Khali dalam Kitab Jami'ush Shagir, puasa bulan Rajab dilakukan selama satu bulan penuh dan dimulai pada awal bulan yakni, tepat pada 1 Rajab atau 13 Januari 2024. Diterjemahkan pendapat ini disandarkan dari riwayat Ibnu Abbas RA yang menyebutkan keutamaan puasa hari pertama Rajab.
BACA JUGA:Makhluk Terakhir yang Meninggal di Hari Kiamat, Apakah dari Kalangan Manusia?
"Berpuasa pada hari pertama pada bulan Rajab akan menghapus dosa selama tiga tahun; puasa pada kedua menghapus dosa selama dua tahun; dan puasa pada hari ketiga menghapus dosa selama satu tahun, dan puasa selanjutnya setiap harinya menghapus dosa selama satu tahun," Ibnu Abhi Nashir.
Sebaliknya dilansir Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry dalam buku Ritual Bid'ah dalam Setahun, Ibnu Taimiyah dalam Kitab Fath Al Baari mengatakan, tidak ada dasar dari sabda Rasulullah SAW, sahabat, dan para imam mengenai pengkhususan ibadah bulan Rajab dengan berpuasa.
BACA JUGA:Kemunculan 5 Makhluk Ini Sebagai Tanda Kiamat Besar Akan Tiba, Salah Satunya Seekor Burung
Di samping itu, Umar bin Khattab dalam hadits shahih menyebutkan agar umat Islam tidak menyamakan bulan Rajab dengan bulan Ramadan melalui amalan ibadah sebulan penuh (HR Ahmad).
Anjuran berpuasa di bulan Rajab ini juga dikuatkan oleh kebiasaan Rasulullah SAW untuk berpuasa pada Rajab. Berikut bunyi haditsnya:
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا عِيسَى، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ، - يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ - قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبَ، فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُArtinya: Dinarasikan 'Uthman bin Hakim, "Saya bertanya pada Sa'id bin Jubair tentang puasa selama Rajab. Dia mengatakan: 'Ibnu 'Abbas berkata Rasulullah SAW biasa berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berhenti, dan dia tidak berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berpuasa." (HR Abu Daud)
BACA JUGA:Dunia di Ambang Kehancuran, Ini 20 Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi Menurut Riwayat Ibnu Mas'ud
Salah satu ulama Mazhab Syafi'i Imam Nawawi berpendapat, hadits mengenai puasa di bulan Rajab bersanad shahih. Keutamaan puasa Rajab disebutnya sama seperti puasa saat bulan suci bagi umat muslim lainnya yaitu Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram.