SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Untuk merealisasikan Program Seluma Melayani, Dinas Kesehatan Seluma kembali mengusulkan empat unit mobil ambulance ke Kementerian Kesehatan RI.
Usulan ini dilakukan untuk membantu UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berada di daerah terpencil atau pelosok.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin yang mengatakan mobil yang diusulkan berjenis double gardan, sehingga dinilai sangat tepat dengan medan jalan yang akan ditempuh, karena daerah pelosok mayoritas memiliki rintangan ekstra, mulai dari jarak tempuh yang jauh, hingga infrastruktur jalan yang masih ekstrim.
BACA JUGA:Redmi 9C Ponsel Entry-Level dengan Spesifikasi Gahar dan Diklaim
"Sudah kita usulkan sebanyak empat mobil ambulance dengan jenis double gardan, ini sesuai dengan medan jalan yang akan ditempuh oleh mobil ambulance tersebut," terang Rudi.
Adapun empat Puskesmas yang akan menerima empat mobil ambulance tersebut yakni Puskesmas Babatan, Puskesmas Ulu Talo, Puskesmas Puguk dan Puskesmas Dusun Tengah. Per unitnya mobil tersebut menelan anggaran sebesar Rp 750 juta menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
BACA JUGA:Kepergok Maling Buah Sawit, Motor Pelaku Nyaris Dibakar Massa
"Salah satunya yakni Puskesmas Babatan, karena jangkauannya hingga ke Desa Kuti Agung yang berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah," tutur Rudi.
BACA JUGA:Unveiling the Hidden Gems, Must-Visit Tourist Destinations in North Sumatra
Untuk diketahui, sebelumnya di tahun 2023 lalu, Dinkes Seluma juga telah menerima 8 unit mobil ambulance merek Toyota Avanza yang diberikan kepada 8 Puskesmas, yakni Puskesmas Muara Maras, Puskesmas Pajar Bulan, Puskesmas Talang Tinggi, Puskesmas Penago Dua, Puskesmas Tais, Puskesmas Riak Siabun, Puskesmas Tumbuan dan terakhir Puskesmas Air Periukan.
Ambulance tersebut dianggarkan dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kementerian Kesehatan RI sebesar Rp. 2,5 Miliar.
BACA JUGA:Hp Redmi 12C Harga Murah Desain Tampilan Mahal, Bagaimana dengan Spesifikasinya?
"Tujuan pengadaan kendaraan operasional ambulance ini untuk menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas, agar nantinya tidak ada lagi kasus ambulance mogok ketika merujuk pasien gawat darurat," pungkasnya.