Ketika mendengar Islam yang disyi’arkan Rasulullah, Sa’id langsung bergabung ke kelompok pelopor Islam, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Istrinya pun ikut serta menyatakan diri memeluk agama Islam.
BACA JUGA:Berapa Bunga Pinjaman BRI yang Bukan KUR? Modal KTP Langsung Cair Rp 25.000.000
Perjuangan Sa’id dalam membela agama Islam tidak perlu diragukan lagi. Sa’id selalu ikut berperang bersama Rasulullah, juga menjalankan perintah Rasulullah dengan sungguh-sungguh. Nama Sa’id disebut Rasulullah sebagai salah seorang sahabat nabi yang dijamin masuk surga.
10. Abu Ubaidah bin Jarrah, Pembela Setia Nabi Muhammad SAW dan Islam
Abu Ubaidah dikenal sebagai sosok yang lemah lembut namun sangat cekatan seperti singa. Memiliki sifat amanah dan bertanggung jawab. Ia merupakan golongan assabiqunal awwalun yang bersyahadat satu hari setelah Abu Bakar.
Dalam Perang Badar, Abu Ubaidah menyusup ke pasukan musuh tanpa rasa takut. Dia tidak pernah absen mengikuti pertempuran untuk membela Islam. Setia dalam membela Nabi Muhammad dalam situasi apapun.
BACA JUGA:Apapun Keinginan Bakal Terwujud, 7 Weton Berikut Bakal Dihantam Rezeki Melimpah Tahun Ini
Abu Ubaidah bin Jarrah pernah ikut hijrah ke Habasyah (Ethiophia) bersama Rasulullah, untuk mengajak masyarakat Habasyah masuk ke dalam Islam. Setelah Rasulullah wafat, Abu Ubaidah masuk ke dalam kandidat calon Khalifah bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Bahkan ketika Umar menjadi Khalifah sangat ingin Abu Ubaidah yang meneruskan kepemimpinan Islam. Namun nasib berkata lain, Abu Ubaidah meninggal dunia karena terjebak dalam wabah penyakit.
11. Zaid bin Haritsah, Asal Mula Turunnya Ayat Tentang Anak Angkat
Zaid bin Haritsah adalah sahabat nabi yang menjadi penyebab asal usul turunnya ayat anak angkat. Cerita bermula dari Zaid diculik saat ia diajak ibunya untuk pergi ke kampung halamannya. Lalu, ia diserang dan seketika dijadikan budak oleh para penawan.
BACA JUGA:KUR BRI Ditolak? Coba Pinjaman Bank BRI Selain KUR, Ada 7 Pilihan Tenor Panjang
Ibunya mencari keberadaan Zaid karena ingin tahu apakah anaknya telah tiada atau masih hidup. Setelah lelah karena rasa khawatir yang menumpuk, ibunya mendapatkan kabar bahagia kalau anaknya masih hidup dan tinggal di kota Mekkah bersama Rasulullah SAW. Beliau angkat Zaid sebagai anak.
Mendengar kabar tersebut, sang ibu bergegas ke Kota Madinah dengan membawa uang untuk menebus anaknya. Sesampainya di kediaman baginda Rasulullah, beliau meminta Zaid untuk memilih apakah tetap tinggal bersama nabi atau ikut pulang bersama ibu. Jika pulang, maka Rasulullah tidak akan mengambil uang tebusan dari orang tua Zaid.
Zaid memilih untuk tinggal bersama Rasulullah. Beliau pun mengumpulkan orang sekitar untuk mengumumkan bahwa Zaid adalah anaknya dan ahli warisnya. Akan tetapi, dari peristiwa ini turun ayat Allah surat Al-Ahzab ayat 5 yang berisi tentang bahwa anak angkat harus tetap dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkat.
BACA JUGA:Hemat Dikantong, Berikut Daftar Harga dan Simulasi Kredit Motor Listrik Polytron 2024