1. Surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan lain
Surat suara dianggap tidak sah jika terdapat tulisan atau catatan lain di atasnya yang tidak diperintahkan oleh petugas pemilihan atau tidak seharusnya ada.
BACA JUGA:Berapa Harga Motor Listrik Polytron Fox R? Ini Daftar Harganya Setelah Dipotong Subsidi Rp 7 Juta
2. Surat suara yang dicoblos tidak menggunakan alat coblos
Untuk memastikan keabsahan suara, pemilih harus menggunakan alat coblos yang disediakan oleh panitia pemilihan.
Jika suara dicoblos menggunakan cara lain, seperti mencoret atau menandai dengan pena, surat suara tersebut dianggap tidak sah.
3. Surat suara yang dicoblos pada garis atau di luar garis
Pemilih diinstruksikan untuk mencoblos di tempat yang telah ditentukan di surat suara. Jika coblosan dilakukan di luar area yang ditentukan atau melewati garis batas yang telah ditentukan, surat suara tersebut dianggap tidak sah.
4. Surat suara yang dicoblos lebih dari satu
Setiap pemilih hanya diperbolehkan mencoblos satu kali sesuai dengan pilihan yang diinginkan. Jika pemilih mencoblos lebih dari satu kali, surat suara tersebut dianggap tidak sah.
BACA JUGA:Motor Listrik Merek Apa yang Bagus? Ini 11 Rekomendasi Motor Listrik Terbaik 2024
5. Surat suara yang dicoblos basah
Surat suara yang basah dapat menimbulkan keraguan terhadap keabsahan pemilihan karena dapat menunjukkan tanda-tanda manipulasi atau kecurangan. Oleh karena itu, surat suara yang basah juga dianggap tidak sah.
Surat suara dapat dianggap tidak sah jika pemilih melakukan tindakan seperti mencoblos lebih dari satu kali, mencoret-coret surat suara, atau tidak mengikuti petunjuk yang jelas dalam proses pemilihan.
Jika surat suara tidak sah, suaranya tidak akan dihitung dalam penghitungan akhir.
Waktu pencoblosan dan perhitungan suara dalam pemilihan umum biasanya diatur oleh undang-undang pemilihan yang berlaku di negara tersebut.