Pernikahan sedarah, atau inses, merupakan praktik pernikahan antara dua individu yang memiliki hubungan keluarga dekat, seperti saudara kandung atau sepupu dekat.
Meskipun banyak budaya dan norma masyarakat melarang inses, masih terdapat kasus di mana perkawinan sedarah terjadi.
Contoh-contoh konkrit dari risiko dan cacat lahir yang sering terkait dengan pernikahan sedarah melibatkan beberapa kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi anak-anak yang lahir dari hubungan tersebut:
BACA JUGA:Sakral dan Penuh Makna, Ini 17 Prosesi Pernikahan Adat Jawa
1. Albinisme
Albinisme merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan melanin, pigmen yang memberikan warna pada rambut, mata, dan kulit.
Anak-anak yang lahir dari pernikahan sedarah memiliki peluang lebih tinggi untuk mewarisi kondisi ini karena terbatasnya variasi genetik yang terdapat dalam keluarga.
FD adalah gangguan genetik yang memengaruhi sistem saraf otak dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kejang tonik-klonik, keterbelakangan mental, bibir sumbing, club foot, hingga skoliosis.
Anak-anak yang lahir dari pernikahan sedarah memiliki risiko lebih tinggi untuk mewarisi gen yang menyebabkan FD.
BACA JUGA:Bisakah Istri Minta Cerai karena Tidak Bahagia? Begini Penjelasan Pandangan Islam
3. Habsburg Jaw
Cacat fisik ini ditandai oleh rahang bawah menonjol, bibir bawah yang sangat tebal, dan lidah yang luar biasa besar.
Risiko terjadinya maloklusi yang dapat menyebabkan kesulitan berbicara, masalah pencernaan, dan kesulitan mengunyah dapat meningkat pada keturunan pernikahan sedarah.
4. Hemofilia
Hemofilia, sebuah penyakit darah yang terkait dengan perdarahan berlebihan, dapat terjadi akibat pernikahan sedarah.