Kementerian PUPR terlibat aktif dalam proses perbaikan stadion berkolaborasi dengan pengelola dan Pemda Bali. Perawatan rumput menjadi fokus perhatian utama. Mereka melakukan vertical cut, di mana rumput lapangan dipangkas sampai akar terbawah agar nanti tumbuh tunas baru. Leveling rumput juga ditata ulang supaya lebih rata. Proses penanaman rumput baru pun berjalan lancar. Ada beberapa ruangan dikonstruksi ulang sesuai permintaan FIFA. Instalasi pemasangan CCTV dilakukan di berbagai ruangan untuk kepentingan keamanan.
Dalam kunjungannya, Erick didampingi oleh Zainuddin Amali (Menpora), Ratu Tisha (Wakil Ketua Umum PSSI), serta jajaran pengurus PSSI dan LOC. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga hadir dalam acara peninjauan.
BACA JUGA:52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Ikut Tren Melukai Diri. Ini Saran Untuk Orang Tua
Stadion Dipta tidak melakukan penambahan kapasitas. Total daya tampung tetap 18 ribu orang. Hanya saja untuk memenuhi standar FIFA perlu dilakukan pemasangan single seat di area tribune. Juga termasuk penambahan atap stadion di area VIP. Pihak Kementerian PUPR melakukan penambahan 5 ribu kursi, sisa kekurangannya ditangani Pemda Bali dan pengelola stadion.
Persiapan lain yang tak kalah penting yaitu menyangkut pemeliharaan jalur kelistrikan. PLN membuat jalur multiguna dan jalur khusus. Selama ini daya listrik mengandalkan genset pengelola stadion.
PLN Induk Distribusi (UID) Bali pun menambah suplai listrik sebagai pasokan cadangan selama perhelatan FIFA World Cup U-20 di area stadion. PLN memperkirakan kebutuhan listrik untuk kegiatan tersebut sebesar 1.805 Mega Volt Ampere (MVA) untuk kebutuhan penerangan di lapangan, papan skor, perimeter board, ruang server, dan media center, serta tribune VIP.
“Persiapan Bali saya rasa baik baik, tinggal kita dorong bagaimana penyelesaiannya. Misalnya saja permintaan tambahan lahan parkir. Kementerian PUPR punya komitmen untuk menuntaskan. Demikian pula pemerintah daerah yang dapat tambahan pekerjaan baru. Semoga pada bulan April semua beres. Urusan lain seperti CCTV dan beberapa lainnya relatif aman,” kata Erick.
Erick juga mengungkapkan kesiapan kepolisian mengatur lalu lintas kendaraan saat kedatangan FIFA. “Supaya ketika FIFA hadir melakukan verifikasi lancar, persiapan sejak jauh-jauh hari dilakukan. Kepolisian kemungkinan akan memberlakukan lalu lintas satu arah untuk mengurangi beban kendaraan.”
Erick mengungkapkan World Cup U-20 bisa jadi momentum meningkatkan standar sepak bola negara kita. “Di enam stadion akan dipasang fasilitas VAR. Kita berharap setelah melihat sistem kerjanya, kita bisa memakainya usai Piala Dunia U-20. Daripada usai turnamen fasilitas dicopot, kalau memungkinkan kita beli sekalian. Tapi ini tentu harus dapat persetujuan FIFA. Doakan saja,“ terang pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
Dalam kunjungannya ke Bali, Erick dan tim juga bertemu berbagai elemen kelompok suporter sepak bola Bali. Acara ramah tamah yang digelar di Bali United Cafe bertujuan untuk tukar pikiran berkaitan dengan Piala Dunia U-20. Sang menteri BUMN mengajak para penggila bola Pulau Dewata untuk memeriahkan dan membantu menyukseskan pelaksanaan World Cup U-20 di provinsi mereka.
Perhelatan Piala Dunia U-20 2023 rencananya akan digelar 21 Mei-11 Juni di enam kota. Selain Bali, pertandingan turnamen yang diikuti 24 negara ini akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya). FIFA akan melakukan pengecekan akhir kondisi semua stadion pada interval 21-27 Maret.
(Public Relations LOC FIFA U-20 World Cup 2023)