Dikutip dari situs Universitas Pakuan, keutamaan menaati Rasulullah Saw disebutkan dalam Q.S An Nisa ayat 80,
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Artinya: "Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka."
Allah SWT juga berfirman dalam Q.S Al-Ahzab ayat 71,
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya: "Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
BACA JUGA:Coba Ini, Ide Menu Sahur agar Puasa Kuat dan Lancar, Keluarga Jadi Makin Cinta
Selain sahur, adapun keutamaan orang yang berpuasa hingga berbuka, banyak dinyatakan dalam hadits-hadits Rasulullah.
Kondisi berbuka adalah kondisi dimana menjadi tempat terkabulnya doa dan permohonan. Sebagaimana hadits Rasulullah dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْجَابَاتٌ : دَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga do’a yang dikabulkan: do’anya orang yang berpuasa, do’anya orang yang terdhalimi dan do’anya musafir.”
Do’a yang tidak tertolak ini adalah ketika waktu engkau berbuka berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi bersabda.
ثَلاَثٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَ تُهُمْ : الصَّا ئِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
“Tiga orang yang tidak akan ditolak do’anya : orang yang puasa ketika berbuka, Imam yang adil dan do’anya orang yang didhalimi.”
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di Pegadaian Tanpa Jaminan Barang, Pinjaman Rp 10 Juta Cicilan hanya Rp 500 Ribuan
Lebih ditegaskan lagi dalam sebuah hadits Dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash, dimana Rasulullah SAW bersabda.