Sebagaimana pula dibolehkan bersiwak bagi orang yang berpuasa baik di pagi hari atau sore harinya.” (Fatwa Ramadhan, Juz 2, halaman 495).
Sebaiknya dihindari
Pernyataan lain yang dituturkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, mengatakan bahwa menyikat dengan pasta gigi saat berpuasa boleh.
Asalkan pasta tidak sampai tertelan ke dalam tubuh. Namun demikian beliau menganjurkan untuk tidak menggunakannya.
Sebab pasta gigi memiliki rasa dan bisa saja masuk ke dalam perut tanpa disadari. Maka itu, walaupun diperbolehkan sebaiknya kita menghindari pasta gigi ini.
Dengan begitu, kita berarti telah menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa (Fatwa Ramadhan, Juz 2, halaman 496).
Tata Cara Menyikat Gigi di Bulan Ramadhan
Sebenarnya kita tidak perlu khawatir dengan bau mulut di saat berpuasa. Sebab walaupun aromanya tak sedap bagi manusia, namun di sisi Allah pada hari kiamat kelak, aroma mulut orang-orang berpuasa lebih wangi dibandingkan minyak katsuri. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist riwayat Abu Hurairah yang berbunyi:
BACA JUGA:Tersedia Cicilan dengan Bunga hingga 0%, Begini Cara Kredit HP di Erafone
وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Abu Hurairah)
Untuk menyikat gigi di saat bulan ramadhan jelas tidak dilarang, sebab hal ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan gigi.
Hanya saja, ada waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk aktivitas menyikat gigi. Nah, dibawah ini beberapa tata cara terbaiknya:
Usakan untuk menyikat gigi setelah makan berbuka karena pada saat itu, makanan dan minuman boleh masuk ke dalam perut jadi kita pun tak perlu khawatir akan tertelannya air atau pasta ke dalam kerongkongan.
Jangan lupa untuk selalu menggosok gigi setiap selesai makan sahur, tepatnya menjelang subuh (namun sebelum adzan ya). Dengan begitu tidak ada mulut akan bersih dari sisa-sisa makanan.