Iklan RBTV Dalam Berita

Tradisi Selikuran, Warga di Kaur Berbondong Memasak Lemang Sambut 21 Hari Bulan Suci Ramadan

Tradisi Selikuran, Warga di Kaur Berbondong Memasak Lemang Sambut 21 Hari Bulan Suci Ramadan

Tradisi Memasak Lemang--

KAUR, RBTVDISWAY.ID – Menyambut 21 hari bulan suci ramadan, di Kabupaten KAUR terdapat tradisi malam selikur.

Ramadan 1446 hijriah 2025, warga Kecamatan Tetap Ulu Babat di 4 desa, kamis siang (20/3) melaksanakan tradisi turun temurun dari nenek moyang yakni malam selikur.

Yang mana warga di 4 desa ini, baik Kepahiang, Babat, Tanjung Agung dan Trans Tanjung Agung, hingga saat ini masih menjalankan tradisi menyambut 21 hari bulan suci ramadan atau malam selikur.

BACA JUGA:Kapolda Tiba di Mapolda Bengkulu, Disambut dengan Tarian dan Sekapur Sirih

Dikatakan Camat Tetap Kabupaten Kaur, Restiana. Di malam selikur atau 21 hari di bulan suci ramadhan, masyarakat di 4 desa yang berada di Ulu Babat ini beramai-ramai memasak lemang dan tapai.


Memasak lemang--

Makanan lemang merupakan beras ketan yang diberi santan dan dimasak dalam bambu, kemudian dibakar yang nantinya lemang dan tapai tersebut dibawa ke masjid untuk disantap bersama.

BACA JUGA:Tenang, Layanan BPJS Kesehatan Selama Lebaran Tetap Beroperasi dari Jam 8 Pagi - 12 Siang

Selain itu, warga juga mengundang warga lain diluar desa untuk menikmati lemang dan tapai dimalam selikuran ramadhan atau 21 hari bulan suci ramadhan. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat tapi silahturahmi.

“Di kecamatan Tetap ini harus melakukan malam tujuhlikur untuk seluruh warga disetiap desa. Karena sudah menjadi tradisi di Kecamatan Tetap setiap tahunnya”  jelas Restiana.

BACA JUGA:Restrukturisasi APBD, Pemkab Kepahiang Batal Lelang Kendaraan Dinas

Febrianto Romadhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: