Al Kahfi merupakan sebuah gua yang ada digunung. Sebagaimana firman Allah SWT.
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. [Al-Kahfi/18:10]
Allah SWT menjelaskan bahwa mereka merupakan pemuda yang lari untuk menyelamatkan keimanan mereka. Karena pada saat itu kaum mereka sedang dilanda pengujian iman dengan kesyirikan dan pengingkaran terhadap hari kebangkitan.
Lalu supaya syirik itu tidak menimpa mereka maka mereka melakukan pengasingan diri kedalam suatu gua.
Ketika memasuki gua tersebut, mereka berdoa kepada Allâh memohon rahmat dan belas-kasih-Nya. Dikatakan oleh Syaikh Asy-Syinqithi, bahwa permohonan mereka tersebut merupakan doa yang agung dan mencakup seluruh kebaikan.
BACA JUGA:Catat! Ini 4 Amalan Nabi Muhammad SAW saat Puasa, Mengakhiri Sahur dan Menyegerakan Berbuka
Dari doa para pemuda itu, terdapat satu sisi yang ditekankan oleh Syaikh as-Sa’di, yakni:
Mereka telah menggabungkan atau memadukan antara (usaha yaitu) lari dari fitnah dengan menuju ke suatu tempat yang bisa menjadi persembunyian.
Mereka tunduk dan melakukan permintaan kepada Allâh agar dimudahkan urusannya, dan tidak menyandarkan urusan-urusan kepada diri mereka sendiri dan kepada sesama makhluk lainnya
Allah SWT berfirman.
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Artinya: “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. [Al-Kahfi/18:13]
Para pemuda tersebut hanya beriman kepada Allah SWT semata, tidak seperti kaum mereka. Maka, Allah SWT mensyukuri keimanan mereka, dan kemudian menambahkan hidayah atas diri mereka.
BACA JUGA:Cara Pengajuan KUR BCA 2024 Semakin Mudah, Bisa Melalui Online Cair hingga Rp 100 Juta