Bukan Cuma Bikin Malu, Ini 5 Risiko Mobil Mewah Dipaksa Minum Pertalite

Senin 18-03-2024,08:10 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Tapi sayangnya masih saja banyak oknum masyarakat yang tidak patuh dengan mengisi mobil-mobil baru, atau yang memiliki kompresi 10:1 ke atas dengan bensin RON 90. 

Alasannya tentu saja karena lebih murah, yang membuat subsidi jadi tidak tepat sasaran. Maklum gap harga Pertalite dan Pertamax kini sangat jauh.

Padahal, ketika mobil mewah menenggak Pertalite, akan lebih banyak konsekuensi negatif yang akan didapat konsumen. 

Mulai dari performa mesin menurun, dan kondisi mesin yang beresiko jebol. 

Untuk lebih lengkapnya soal resiko mobil mewah isi bensin subsidi, yuk simak ulasan lengkapnya:

BACA JUGA:Intip Selisih Harga Pertamax Green 92 yang Bakal Jadi Pengganti Pertalite

1. Mesin Mobil Knocking atau Ngelitik

Resiko mobil mewah isi Pertalite yang pertama adalah mengalami knocking atau ngelitik. Hal ini terjadi khususnya untuk mobil berkapasitas mesin besar di atas Rp 2.500 cc dengan kompresi 11:1 yang meminum bensin dengan RON di bawah 92.

Pertalite atau bensin RON 90 tidak cocok untuk mesin mewah, karena menyebabkan proses pembakaran telat. 

Hal ini berefek ke gangguan knocking pada mesin, biasanya ditandai gejala tenaga dan torsi berkurang dari biasanya.

Secara umum knocking atau ngelitik adalah istilah yang digunakan ketika mesin mobil muncul bunyi seperti ketukan, tok-tok-tok atau tik-tik-tik. 

Apabila kamu mengendarai mobil yang berbunyi dan membiarkannya saja dapat berakibat buruk pada komponen mesin. Selain itu, bunyi tersebut juga cukup mengganggu ketika mobil berjalan.

BACA JUGA:Ini Spek BBM Pertalite RON 90 yang Bakal Dibatasi, Tidak Semua Kendaraan Cocok Pakai Pertalite

2. Injektor Cepat Kotor

Resiko kedua mobil mewah isi Pertalite adalah membuat ruang bakar mesin lebih kotor, terutama pada area injector. Menurut penjelasan pertamina, Pertalite tidak memiliki kandungan zat Pertatec.

Zat ini memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada bagian injector, mengoptimalkan pembakaran, dan konsumsi bahan bakar.

Kategori :