Ibnu Hajal Al Asqalani berbeda pendapat karena menyebutkan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-21 atau ke-23.
BACA JUGA:Kisah Ulama yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar serta Ciri Orang yang Mendapatkannya
Meskipun malam ganjil menjadi salah satu dari ciri-ciri malam Lailatul Qadar, namun beberapa ulama juga menyebutkan untuk tidak hanya terfokus pada malam-malam ganjil saja.
Hal ini karena Lailatul Qadar pun bisa mungkin terjadi pada malam-malam genap di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.
Umat muslim tidak perlu terlalu memusingkan apakah Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil atau genap.
Yang terpenting adalah lebih fokus dan bersungguh-sungguh untuk memperbanyak amal ibadah di waktu tersisa agar tidak melewatkannya.
BACA JUGA:Ini Ciri Malam Lailatul Qadar yang Memiliki Banyak Keistimewaan dan Keutamaan
1. Langit yang Bersih dan Cuaca Malam yang Cerah
Malam pada saat Lailatul Qadar terjadi biasanya ditandai dengan cuaca malam hari yang cerah sehingga langit pun pada malam itu terlihat bersih.
Tidak ada awan yang menutup langit sehingga orang-orang bisa melihat langit malam dengan jelas. Ini sesuai dengan hadits ciri-ciri malam Lailatul Qadar yang diriwayatkan oleh Ahmad.
Hadist tersebut menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar ditandai dengan langit yang bersih, udara yang tidak panas maupun dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak ada bintang, dan siang harinya sinar matahari tidak terlalu panas.
BACA JUGA:Lengkap! Ini Doa, Niat, dan Tata Cara Sholat Malam Lailatul Qadar serta Bacaan Dzikirnya
Ciri-ciri yang satu ini cukup mudah digunakan untuk menjadi penanda datangnya malam yang lebih baik dari seribu bulan tersebut. Namun, sebagian umat muslim yang lain biasanya baru menyadari keadaan di malam tersebut setelah berlalu.
Hal ini umumnya dilakukan dengan membandingkan keadaan langit di suatu malam dengan malam-malam berikutnya di sepuluh hari terkahir bulan ramadhan.
2. Keadaan Alam Tenang dan Hening
Lailatul Qadar adalah momen yang istimewa bagi umat muslim. Pasalnya, malaikat yang banyak jumlahnya termasuk Jibril turun ke bumi untuk mengatur berbagai urusan dan mendoakan orang-orang yang beribadah, berdzikir, berdoa, dan belajar ilmu agama.