Selain itu, ia menyajikan solusi yang elegan melalui proyeksi ortografik untuk berbagai masalah trigonometri bola.
BACA JUGA:Bacaan Sholawat agar Rumah Tangga Tetap Harmonis, Diamalkan Setelah Maghrib dan Subuh
Dalam bidang matematika, Al Battani memperkenalkan penggunaan sinus sebagai pengganti akord Yunani, dengan pemahaman yang jelas akan keunggulannya.
Dengan kontribusi-kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu astronomi, matematika, dan astrologi, Al Battani tidak hanya mengukir namanya dalam sejarah ilmu pengetahuan, tetapi juga meninggalkan warisan yang abadi bagi peradaban manusia.
4. Ibn Al Farabi - Ahli Filsafat
Abu Nasr Mohammad Ibn al-Farakh al-Farabi, seorang ilmuwan multibahasa yang mahir dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup pada masa pemerintahan enam khalifah Abbasiyah.
Kontribusinya yang besar terutama terlihat dalam sains, filsafat, logika, sosiologi, kedokteran, matematika, dan musik.
BACA JUGA:Tabel Kredit Usaha Mikro Mandiri Plafon Rp 50 Juta, Proses Cair Cepat, Syarat Pengajuan Simpel
Sebagai seorang filsuf, ia dikenal sebagai 'Guru Kedua' setelah Aristoteles, dengan salah satu kontribusi pentingnya adalah membagi logika menjadi dua kategori: Takhayul (gagasan) dan Thubut (bukti).
5. Ibn Al Haitham - Fisikawan Penemu Optik
Abu Ali Hasan Ibn al-Haitham, salah satu fisikawan terkemuka di dunia, telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang optik dan metode ilmiah.
Konsep optik yang dikembangkannya menjadi landasan bagi pembuatan kamera obscura pertama di dunia.
Di Barat, ia dikenal sebagai Alhazen, dan karyanya, termasuk "Kitab-al-Manadhir", telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan.
Ia membahas berbagai fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, pelangi, serta memberikan penjelasan ilmiah tentang proses penglihatan dan bagian-bagian mata.
BACA JUGA:Tertarik Pakai Paylater, Inilah Daftar 10 Aplikasi Paylater Mudah ACC Bunga Ringan
Dalam bukunya "Mizan al-Hikmah", ia juga mengulas kepadatan atmosfer dan keterkaitannya dengan ketinggian.