Kemudian beliau menjawab bahwa ar ra’du ini adalah malaikat yang bertugas untuk mengurus awan. Dan juga bersamanya pengoyak api yang memindahkan awan tentu saja dengan ketetapan Allah.
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِArtinya “Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. (2)”
BACA JUGA:Fakta Lain Peristiwa Bocah Tewas Tersambar Petir saat Main Hp
Dengan penjelasan ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa petir merupakan bagian dari kehendak Allah. Sehingga terdapat kekuasaan Allah serta hikmah didalamnya.
Itu sebabnya, saat mendengar petir alangkah lebih baiknya mengucapkan doa “Subhanalladzi sabbahat lahu”. Dalam doa ini mengandung arti “Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya”
BACA JUGA:Bocah 12 Tahun Tewas Tersambar Petir di Dalam Rumah, saat Itu Korban Main Hp
Petir atau biasa juga disebut kilat atau halilintar biasanya terjadi pada musim penghujan. Petir ditandai dengan kilatan cahaya putih, diikuti dengan dentuman atau suara yang keras dan bergema.
Petir merupakan gejala atau fenomena alam yang memang terjadi di mana-mana, termasuk daerah tropis seperti Indonesia. Petir adalah kilatan cahaya putih yang terang, diikuti dengan suara gemuruh yang dikenal sebagai guntur atau guruh.
Tapi menurut islam bahwa petir bukan hanya sekedar fenomena alam
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِArtinya “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.(1)”
BACA JUGA:Debitur Pinjol Harus Pahami! Ini Aturan Baru Pinjol 2024 Tentang Debt Collector
Petir sepertinya tidak dapat dipisahkan dari hujan, bahkan petir merupakan tanda bahwa hujan akan segera datang. Namun, fenomena ini terkadang berpotensi berbahaya dan mengancam nyawa.
Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tersambar petir.
Selain dengan mengamalkan doa diatas berikut cara-cara mencegah dan menghindari sambaran petir, antara lain:
1. Saat Berada di Luar Ruangan