SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Penemuan mayat seorang sopir truk fuso menjadi perbincangan hangat masyarakat di Desa Kota Agung Kecamatan Seluma Timur.
BACA JUGA:Musim Kemarau Tahun Ini akan Lebih Kering
Kondisi mayat sang sopir yang diketahui bernama Yahya (63) meninggal dunia sebelum waktu Imsak atau subuh pada Kamis dini hari (23/3).
"Kalau dari keterangan kernetnya, usai minum kopi sekitar pukul 10.00 WIB, almarhum beranjak tidur. Almarhum diketahui tadi punya riwayat penyakit asma, kita perkirakan sebelum waktu Imsak atau subuh tadi sopir tersebut meninggal dunia," ujar Kades Kota Agung Bana Rusdi.
BACA JUGA:Cuaca Bengkulu Terasa Panas, BMKG: Masuk Kemarau Panjang
Sementara itu, jenazah sopir masih disemayamkan di kamar jenazah RSUD Tais, menunggu pihak keluarganya yang akan menjemput. Sementara itu, pihak perusahaan tempat almarhum bekerja pun sudah dihubungi pihak RSUD Tais untuk membantu proses pemulangan jenazah almarhum.
Sekadar diketahui, suasana Desa Kota Agung Kecamatan Seluma Timur mendadak gempar, setelah seorang sopir ditemukan meninggal dunia di tempat duduknya di dalam truk fuso, Kamis pagi (23/3/) sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:Wisata Wahana Surya Tutup, Buka Kembali 15 April
Menurut keterangan Kades Kota Agung, truk fuso bermuatan cangkang sawit bernomor polisi BG-8368-UO berisi seorang sopir dan seorang kernet.
Sopir truk ini diketahui bernama Yahya (67) asal Bandar Lampung. Sopir menurut pemilik warung singgah di tempat parkiran bengkel di tikungan jalan 2 jalur Desa Kota Agung-Kelurahan Bunga Mas Kecamatan Seluma Timur, sebelum salat Isya Rabu malam (22/3) sekitar pukul 19.20 WIB.
BACA JUGA:Desa Kota Agung Heboh, Sopir Truk Fuso Ditemukan Meninggal Dunia saat Tidur
Menjelang kamis siang, pemilik warung yang berada di sebelahnya tidak berani membangunkan sopir yang sepintas sedang tertidur lelap. Namun kemudian mengajak kernetnya untuk membangunkannya, namun kondisi tubuhnya sudah kaku.
"Truk ini sebelum Isya sudah singgah di sini, pemilik warung tadi menelepon, tidak berani katanya karena sopirnya sudah meninggal dunia, belum tahu sakitnya apa. Tapi kalau keterangan kernetnya tadi punya riwayat sesak nafas," tutur Bana Rusdi.
BACA JUGA:Bapak Tiri Tiga Kali Paksa Anak Layani Nafsu, Sekarang Tidur di Sel Tahanan
Sementara itu, kernet korban yang bernama Farhan (18) menceritakan kronologisnya berangkat dari Betungan Kota Bengkulu membawa cangkang sawit untuk dibawa ke Bandar Lampung pada Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian menjelang Isya mereka singgah ke parkiran pangkalan bengkel fuso di Desa Kota Agung ini untuk beristirahat dan minum kopi di salah satu warung.