Mengulik Adat Istiadat, Apasih Sebenarnya Filosofi Ketupat saat Hari Raya Lebaran?

Rabu 10-04-2024,12:51 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Dapat THR Lebaran, Dahulukan Bayar Utang Atau Sedekah? Simak Jawban dari Buya Yahya

Singkatan "ketupat" sendiri, yaitu "ngaku lepat", mencerminkan pentingnya mengakui kesalahan. Dalam tradisi ketupat, setiap individu diajak untuk berintrospeksi dan mengakui kesalahannya, sehingga memudahkan mereka untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Bentuk ketupat yang persegi menjadi simbol dari cara pandang "kiblat papat lima pancer". Pandangan ini menegaskan adanya harmonisasi dan keseimbangan alam, dengan empat arah mata angin utama yang bertumpu pada satu pusat.

Dalam kehidupan manusia, pesan ini mengajarkan bahwa, tidak peduli ke arah mana kita bergerak, kita tidak boleh melupakan pusat kehidupan kita, yaitu Allah SWT.

BACA JUGA:Paling Ditunggu Saat Lebaran, Yuk Intip Asal Mula Tradisi Bagi-bagi THR Saat Lebaran di Indonesia

Dengan demikian, tradisi ketupat Lebaran bukan hanya sekadar praktik kuliner, tetapi juga simbol dari pentingnya introspeksi, pengampunan, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Melalui tradisi ini, umat Islam diingatkan akan nilai-nilai penting dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dan harmoni. Demikian itulah, filosofi ketupat disaat hari raya lebaran.

 

Sheila Silvina

Kategori :