Bernardus Prasodjo, sosok dibalik lukisan di kaleng Khong Guan legendaris ini mengungkapkan misteri umum tersebut.
Bernadus mengaku tidak mengetahui pasti alasan ketidakhadiran sosok ayah, ia hanya menggambarkan apa yang diarahkan oleh kliennya kala itu.
Namun, menurutnya, ketidakhadiran sosok ayah tidak terlalu penting karena biasanya yang belanja adalah ibu-ibu.
Berdasarkan ingatan Bernadus, lukisan tersebut dibuat pada 1970-an, ketika Khong Guan Biscuit Factory Indonesia mulai didirikan di Indonesia.
Sejarah Khong Guan di Indonesia
PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd. dirintis oleh Kwee Boen Thwie (Hidayat Darmono), Ong Kong Ie, dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto) pada 6 September 1956.
Perusahaan yang awalnya berdiri dengan nama NV Glok San Kongsie ini mulanya hanya mengimpor biskuit dari Singapura.
Terhitung 1969, sesudah Ira Susanti dan Hartono Kweefanus bergabung dalam perusahaan, rencana produksi mandiri di Indonesia dimulai 1971, pabrik Khong Guan dalam negeri resmi beroperasi pertama kali di Surabaya.
Pada 1972, NV Glok San Kongsie mengganti namanya menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.
Perkembangan perusahaan semakin pesat hingga berdiri anak usaha lainnya, yaitu PT Nissin Biscuit Indonesia, PT Monde Mahkota Biscuit, PT Jaya Abadi Corak Biscuit Indonesia, dan PT Serena Indopangan Industri.
PT Khong Guan sendiri membuka pabrik baru di kawasan Ciracas, Jakarta dan Cibinong, Jawa Barat hingga sekarang memiliki 6 pabrik.
Khong Guan Group merajai industri makanan terutama biskuit hingga diperkirakan mencapai 70 persen pangsa pasar.
Salah satu produknya yang paling populer ialah Khong Guan Red Assorted atau biasa dikenal dengan nama Khong Guan Merah.