Menggegerkan Dunia, Ilmuan Berhasil Ungkap Misteri Gunung Padang

Minggu 14-04-2024,06:52 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Purnama Sakti

Sejarah situs Gunung Padang tidak dapat dipastikan secara pasti, karena tidak ada catatan tertulis mengenai situs ini. Namun, berdasarkan penelitian dan analisis geologi, diperkirakan bahwa situs ini sudah ada sejak sekitar 4.800 tahun yang lalu.

Padang artinya tanah yang luas. Bisa juga berarti terang dalam bahasa Sunda. Interpretasi dari Gunung Padang adalah tempat yang bisa memberikan penerangan atau pencerahan.

Bisa juga disebut sebagai Gunung yang bercahaya. Meski namanya gunung, situs ini lebih menyerupai bukit yang dikelilingi oleh pohon-pohon rimbun di sekitarnya.

Situs Gunung Padang terdiri dari 5 teras. Dimana terdapat 5 undakan batu untuk menuju dari satu teras ke teras berikutnya.

BACA JUGA:Berikut 15 Aplikasi Pinjol Resmi OJK yang Ada DC Lapangan, Jangan Sampai Gagal Bayar

Hampir 95 persen semua batuan mempunyai 5 sudut atau segilima. Situs ini dikelilingi oleh 5 bukit, yakni Karuhun, Emped, Gunung Batu, Gunung Malati dan Pasir Malang.

Serta berorientasi atau mengarahkan ke 5 gunung secara sejajar. Yakni Gunung Batu, Pasir Pogor, Gunung Kencana, Gunung Gede dan Gunung Pangrango.

Pada zamannya, situs Gunung Padang dibuat dan digunakan sebagai tempat persembahan dan peribadatan. Sebelum masuk ke dalam teras pertama ini, orang diwajibkan untuk mandi terlebih dahulu di sumur Cikahuripan atau air kehidupan.

Yang lokasinya berada di pintu masuk situs Gunung Padang. Nama lain dari sumur ini adalah Banyu Susuk Tungga (Banyu artinya air, Susuk artinya menancap, Tungga artinya satu).

Filosofinya adalah sebelum orang melakukan peribadatan, orang tersebut harus menyucikan dirinya terlebih dahulu. Kebersihan hati harus menancap/ mengarah ke Yang Satu. orang tersebut harus menyucikan dirinya terlebih dahulu.

BACA JUGA:4 Jenis Sanksi Kepala Sekolah yang Tidak Terapkan Aturan Model Seragam Nasional Tahun 2024

Ditemukan Tahun 1763

Tahun 1979 bukan waktu Gunung Padang di temukan, akan tetapi itu waktu laporan petani terhadap Dinas Kebudayaan. Pada tahun 1763 Gunung Padang tersebut sudah dimanfaatkan untuk berziarah, tafakur dan lain-lain. 

Dongeng 1763 di turunkan secara turun temurun. Pada waktu itu Gunung Padang pernah diteliti oleh Belanda. Nama peneliti tersebut adalah Sven Vrbeek Wolthuys.

Setelah itu juga pernah diteliti atau arkeolog lagi oleh Belanda tahun 1914 yaitu oleh Nicolaas Johannes Krom, dan terjadi konflik di antara ilmuan.

Ada yang mengatakan tempat tersebut dimaksudkan untuk Istana Prabu Siliwangi dan ada juga yang mengatakan untuk pangkalan antariksa.

Kategori :