Lumpur Sidoarjo, menurut klasifikasi sumber lithium oleh J. Speir, termasuk Brine dan Clay karena baik air maupun padatan lumpur Sidoarjo mengandung Lithium.
Volume luapan lumpur Sidoarjo mencapai 180 ribu m3 per hari dan diperkirakan akan berlangsung selama ratusan tahun.
Sedangkan kandungan lithium cairan lumpur Sidoarjo mengandung Lithium 5,81-15,985 ppm. Namun kandungan lithium di dalam padatan lumpur Sidoarjo belum ada yang meneliti lebih lanjut.
Lokasi Potensi Tambang Lithium Brine di Indonesia
Dibandingkan dua jenis lithium sebelumnya, sumber deposit lithium jenis brine tergolong lebih banyak. Ada banyak daerah yang memiliki sumber daya alam ini.
Sumber lithium jenis brine di Indonesia ditemukan dalam 3 bentuk, yaitu:
1. Bittern atau Larutan Induk penggaraman
2. Sumber air panas (hot spring Water)
3. Brine cairan kondensat pembangkit listrik tenaga panas bumi
Karena Indonesia dilalui oleh Ring of Fire maka banyak ditemui hot spring yang mengandung lithium mulai dari 0,025-17,27 ppm.
Sebagai catatan, tidak seluruh sumber lithium ini diketahui debitnya. Karena itu, belum dapat dilakukan perhitungan kapasitas depositnya secara keseluruhan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di seluruh lokasi sumber daya alam tambang.
Tambang sumber lithium jenis brine di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Harta Karun Perak Terbesar di Indonesia, Salah Satunya Ada di Bengkulu
- Kawah Domas
- Batugede