NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Catat! ini waktu yang baik berhubungan suami istri menurut Islam, apa keistimewaannya?
Sering timbul pertanyaan tentang hubungan suami istri yang baik itu jam berapa? Jawabnya, waktu yang baik untuk berhubungan suami-istri dalam Islam dapat dilakukan kapan saja, selagi wanita tidak haid dan bukan di siang hari bulan Ramadan.
Dikutip dari buku Seksualitas dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains (2012), Al-Qur’an memperbolehkan hubungan suami-istri dilakukan di pagi hari, sore atau siang hari mengikuti kemauan pasangan.
BACA JUGA:Di 7 Daerah Ini Banyak Terkubur Harta Karun Perak, Bagaimana dengan Masyarakatnya?
Ada kalanya pasangan suami istri memilih waktu mengikuti kenyamanannya dalam berhubungan seperti waktu romantis, suasana mesra, saling mencintai, fisik dalam keadaan bugar, hingga tidak ada hambatan psikologis antara satu dengan lainnya.
Waktu-waktu tersebut adalah masa yang terbaik untuk melakukan hubungan suami istri. Akan tetapi, Al-Qur’an dalam Surah An-Nur ayat 8 menjelaskan 3 waktu yang biasanya digunakan untuk berhubungan suami-istri sebagai berikut:
"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya [laki-laki dan perempuan] yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig [dewasa] di antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian [luar]-mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. [Itu adalah] tiga [waktu yang biasanya] aurat [terbuka] bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak [pula] bagi mereka selain dari [tiga waktu] itu. [Mereka] sering keluar masuk menemuimu. Sebagian kamu [memang sering keluar masuk] atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana," (QS. An-Nur [24]: 58).
BACA JUGA:Tersedia 5.000 Formasi! Ini Informasi Terbaru CPNS Kemenkumham 2024
Tak hanya itu, para ulama juga memberikan penjelasan bahwa dalam 3 waktu seperti disebutkan ayat tersebut meliputi sebelum Salat Subuh, di Tengah Hari, dan Setelah Salat Isya adalah masa ketika para orang tua atau suami istri berkumpul untuk beristirahat.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW diceritakan pernah melakukan hubungan dengan istrinya ketika malam hari. Hal ini sebagai bunyi yang diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah Ra. sebagai berikut:
“Rasulullah memasuki waktu subuh pada bulan Ramadan dalam keadaan junub, bukan karena mimpi basah. Beliau kemudian mandi dan berpuasa,” (HR. Muslim).
Di sisi lain, hadis di atas digunakan para ulama untuk dasar pelaksanaan puasa yang sah kendati belum berjunub. Sebab suci dari hadas besar, tidak termasuk ke dalam syarat sah pelaksanaan Puasa Ramadan maupun Puasa Sunah.
BACA JUGA:Luar Biasa! 7 Daerah Ini Menyimpan Harta Karun Tembaga yang Bisa Bikin Seluruh Penduduknya Kaya Raya
Kemudian masih berkaitan dengan waktu berhubungan suami istri dalam Islam. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menceritakan bahwa para sahabat senang melakukan hubungan suami istri pada ketiga waktu tersebut meliputi sebelum Salat Subuh, di Tengah Hari, dan Setelah Salat Isya.
Dalam penjelasan perkara tersebut, Ibnu Katsir menukil pendapat dari as-Suddi sebagai berikut: