Namun, eksploitasi timah juga membawa dampak serius terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, penting bagi industri tambang timah untuk beroperasi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta mematuhi regulasi yang ketat dalam pengelolaan limbah dan rehabilitasi lahan pasca-tambang.
BACA JUGA:3 Daerah di Sumatera yang Memiliki Harta Karun Emas Hitam Terbesar
Di masa depan, pengembangan teknologi dan inovasi dalam metode penambangan dan pengolahan timah akan menjadi kunci untuk menjaga industri ini berkelanjutan.
Peningkatan efisiensi energi dan penggunaan teknologi hijau akan membantu mengurangi dampak lingkungan dari penambangan timah.
Riau, dengan produksi sekitar sepuluh ribu ton setiap tahunnya, menjadi salah satu produsen timah terbesar kedua di Indonesia.
Provinsi ini memiliki cadangan bijih timah yang cukup besar, mencapai sekitar 2 miliar ton, dibandingkan dengan total cadangan timah sekitar 2 juta ton.
BACA JUGA:Berbagai Jenis Harta Karun yang Ada di Sumatera, Punya Banyak Manfaat Untuk Pembangunan
Sifat Timah:
1. Titik Leleh Rendah
Timah memiliki titik leleh yang rendah, sekitar 232 derajat Celsius, sehingga mudah dilelehkan dan digunakan dalam proses soldering atau pengerjaan logam.
2. Kekerasan yang Rendah
Timah adalah logam yang relatif lunak, yang membuatnya mudah ditempa dan dibentuk ke berbagai bentuk tanpa patah.
3. Ketahanan terhadap Korosi
Timah memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi, sehingga sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan perlindungan terhadap oksidasi atau reaksi kimia dengan lingkungan.
4. Konduktivitas Listrik yang Baik
Timah memiliki konduktivitas listrik yang baik, sehingga digunakan dalam pembuatan komponen elektronik dan solder untuk menghubungkan kawat dan komponen elektronik.