2. Penunasan yang Diatur
Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktivitasnya.
Pekerjaan penuntasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut.
Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berumur sekitar 9-15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1.
BACA JUGA:Memahami Gejala Serangan Ulat Kantung pada Tanaman Sawit dan Cara Penanganan yang Tepat
3. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat
Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat.
Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.
4. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Terdapat cukup banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah.
Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktivitas pohon sawit yang Anda pelihara.
BACA JUGA:Ketahui 6 Jenis Penyakit pada Tanaman Sawit, Serta Cara Penanganan yang Tepat
5. Pengendalian Gulma secara Intensif
Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya.
Gulma yang paling berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi.
6. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi