Ritual ini dimulai sebagai solusi atas kurangnya pemahaman akan penyembuhan anak-anak dan orang-orang yang sakit dan meninggal serta keyakinan dan iman masyarakat dalam Tuhan dan pendeta.
BACA JUGA:Ini 10 Macam Ritual Pesugihan yang Masih Dilakukan Zaman Modern, Ada Pesugihan Tuyul
Orang tua bayi yang sakit dan sekarat disarankan oleh seorang pendeta untuk membangun tempat persembahan dan melemparkan bayi mereka yang sakit dari atap.
Jika mereka benar-benar percaya dan mempercayai Yang Maha Kuasa, selembar kain bergantung akan muncul di udara untuk keselamatan mereka.
Tidak ada laporan kematian atau cedera anak-anak dari ritual ini.
Praktik Ritual Saat Ini
Selama lima puluh tahun terakhir, Ritual Baby Tossing telah berkembang.
Ini tidak lagi terkait dengan anak-anak yang sakit atau sekarat, tetapi lebih sebagai perayaan di beberapa bagian India dan diyakini sebagai tugas keagamaan bagi para pengikutnya.
BACA JUGA:Dahulu Jaranan atau Kuda Lumping Bukan untuk Dipertontonkan, Cerita Awalnya Ritual untuk Tolak Bala
Dalam ritual ini, seorang pendeta mengguncang bayi beberapa kali dan kemudian menjatuhkannya dari tempat persembahan setinggi 30 hingga 50 kaki, sementara sekelompok pria berdiri di bawah memegang selembar kain untuk mendaratkan bayi dengan aman.
Jika bayi mendarat dengan aman, kerumunan dan kerabat bayi tersebut merayakan, menyanyi, menari, dan saling melewatkan bayi sebelum mengembalikannya kepada ibunya.
Ritual ini diyakini sebagai tugas keagamaan mereka.
Warga desa percaya bahwa ritual ini membawa keberuntungan dan umur panjang bagi anak tersebut.
Pasangan berpartisipasi dalam ritual ini dengan harapan mereka akan diberkati dengan anak-anak mereka sendiri.
BACA JUGA:Tidak Sembarangan Proses Membuat Keris, Salah Satunya Ada Ritual Puasa
Orang-orang yang berpartisipasi dalam ritual ini percaya bahwa itu menjamin kesehatan dan kemakmuran bagi mereka.