NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mana yang lebih utama, sholat tahajjud atau melayani permintaan suami? Begini penjelasan Buya Yahya.
Shalat Tahajud baik sekali dikerjakan. Tetapi, harus disadari bahwa shalat ini tidak wajib. Banyak ibadah lain yang dapat dikerjakan sebagai alternatif penggantinya.
BACA JUGA:Masya Allah, Ternyata Ini Pahala Bagi Seorang Istri yang Melayani Permintaan Suami untuk Berhubungan
Al-Qur’an menyebutkan tiga alasan untuk tidak melakukannya dan sekaligus memberi alternatif penggantinya:
…Dia (Allah) mengetahui bahwa akan ada di antara kamu yang sakit, dan berjalan di muka bumi mencari sebagian dari karunia Allah, dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka (sebagai ganti shalat Tahajud) bacalah apa yang mudah bagimu dari al-Qur’an, dan laksanakanlah shalat (fardu secara berkesinambungan), tunaikanlah zakat, dan berilah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik (yakni, bersedekah). Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu guna masa depan (akhirat) niscaya akan kamu peroleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang baik dan paling besar ganjarannya, … (QS. al- Muzzammil [73]: 20).
BACA JUGA:Ini 10 Waktu Terbaik untuk Berhubungan Suami Istri Menurut Kesehatan dan Islam
Lantas, bagaimana jika ada suami yang meminta haknya disaat sepertiga malam itu di waktu tahajjud, lebih utama sholat tahajud atau melayani permintaan suami?
Menurut Buya Yahya, baik tahajjud maupun melayani suami keduanya memiliki pentingannya masing-masing. Namun, yang terpenting adalah memprioritaskan dengan tepat.
BACA JUGA:Manakah yang Lebih Penting, Puasa Sunnah atau Melayani Permintaan Suami Berhubungan?
Jika suami pulang larut malam, tidak tepat untuk memintanya untuk shalat tahajjud terlebih dahulu. Dia mungkin lelah dan hanya ingin menghabiskan waktu bersama Bunda.
Jika Bunda bisa, yang terbaik adalah menggabungkan kedua kegiatan tersebut. Misalnya, bisa shalat tahajjud bersama-sama, atau Bunda bisa shalat tahajud sebelum atau setelah melayani suami Bunda.
BACA JUGA:Mana yang Harus Didahulukan, Melayani Permintaan Suami Berhubungan atau Mengerjakan Sholat?
Fleksibilitas dan pemahaman dalam mengatur waktu dan prioritas sangat penting. Jadi, semuanya bisa diatur.
Jangan menjadikan kebaikan yang Bunda lakukan sebagai penghalang untuk kebaikan yang lainnya, melainkan jadikanlah kebaikan sebagai pemacu untuk kebaikan-kebaikan lainnya.
Sementara itu, kehidupan rumah tangga yang harmonis didambakan oleh agama bagi pemeluknya. Karena itu, hubungan suami-istri oleh pasangan adalah ibadah.