BACA JUGA:11 Manfaat Berhubungan Suami Istri Pagi Hari, Banyak yang Belum Tahu
Masing-masing mendapat ganjaran dengan hubungan itu. Demikian penjelasan Nabi. Para sahabat yang mendengar Nabi saw. bersabda demikian terheran-heran, “Apakah salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya, lalu dia beroleh ganjaran?” Nabi saw. menampik keheranan mereka dengan bertanya, “Beritahulah aku, bagaimana seandainya dia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, apakah dia berdosa? Maka, begitu pula, jika dia melampiaskannya pada yang halal, dia memeroleh ganjaran.”
BACA JUGA:Kapan Seorang Istri Boleh Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Menurut Islam?
Islam menghargai naluri manusia. Ia bahkan mendahulukan kepentingan manusia (haqq al-‘ibâd) atas “hak Allah”. Karena itu, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) kalau suaminya ada di tempat, kecuali dengan seizin suaminya” (HR. Bukhârî). Ini karena dikhawatirkan jangan sampai kebutuhan seksual suami yang mendesak jika tidak dilayani menjerumuskannya dalam dosa.
BACA JUGA:Jangan Lakukan! Ini Hukum Berhubungan Suami Istri ketika Istri Sedang Menstruasi Menurut Islam
Abû Dâwûd meriwayatkan sebuah hadits. Sekalipun lemah, makna hadits ini secara umum dapat diterima. “Seorang wanita datang meng- adukan suaminya yang bernama Shafwân kepada Rasulullah saw. Katanya: ‘Suamiku memukulku jika aku mengerjakan shalat, memaksaku berbuka jika berpuasa, dan dia baru mengerjakan shalat Subuh menjelang (hampir) terbit matahari.’
BACA JUGA:Asalkan Tidak Terlalu Sering, Ini 10 Manfaat Berhubungan Suami Istri untuk Kesehatan
Nabi menanyakan pengaduan itu kepada sang suami dan dia menjawab: ‘Aku memukulnya jika dia mengerjakan shalat, karena dia membaca dua surah berturut-turut (dalam satu rakaat).
Padahal, sebelumnya, dia telah (sering) kularang.’ Nabi berkomentar: ‘Satu surah saja sudah cukup.’ Ihwal pengaduan bahwa dia dipaksa berbuka puasa, sang suami menjawab: ‘Dia berpuasa sunnah (terus-menerus), sementara aku adalah pemuda yang tidak tahan (untuk tidak berhubungan seks).’
Nabi berkomentar: ‘Tidak dibenarkan seorang wanita berpuasa sunnah (ketika suami berada di tempat), kecuali seizin suaminya.’
Adapun soal shalat Subuh, ‘Kami adalah keluarga yang dikenal (sulit tidur) sehingga kami baru terbangun (menjelang) terbitnya matahari.’ Nabi bersabda, ‘Jika engkau bangun, segeralah kerjakan shalat.’”
BACA JUGA:Begini Risiko yang Ditanggung Istri jika Menolak Ajakan Suami Berhubungan Menurut Pandangan Islam
Hadits-hadits yang cukup banyak dalam konteks ini menunjukkan bahwa beribadah kepada Allah, apalagi yang sunnah, dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain, dengan pelayanan yang baik kepada pasangan hidup dan keluarga.
Perlu ditambahkan bahwa walaupun tidak disebut-sebut kebutuhan istri dalam berbagai hadits, namun ini tidak berarti bahwa suami tidak memunyai kewajiban kepada istrinya.
Al-Qur’an menegaskan: Mereka (istri-istri) adalah pakaian bagimu dan kamu (suami-suami) adalah pakaian bagi mereka (QS. al-Baqarah [2]: 187).
BACA JUGA:Begini Risiko yang Ditanggung Istri jika Menolak Ajakan Suami Berhubungan Menurut Pandangan Islam