Mengutip buku Tafsir Maudhui Sosial karya Aminil Ahmad, pada saat itu Nabi Zakaria mengkhawatirkan terputusnya syiar Islam karena ia dan istrinya belum memiliki keturunan. Beliau berdoa kepada Allah, meminta diberikan keturunan yang baik dan dapat mewarisi nilai-nilai dakwah.
Kemudian, Allah mengabulkan doa Zakaria dengan mengirimkan malaikat untuk memberitahukan kabar baik tersebut. Kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Maryam ayat 7. Allah berfirman yang artinya:
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam: 7).
BACA JUGA:Investasi Bodong di Bengkulu, Korban Ratusan Mahasiswa dengan Total Kerugian Rp 20 Miliar
Melalui kisah Nabi Zakaria ini umat Muslim juga dapat belajar bahwa salah satu cara membina anak yang baik adalah dengan berdoa kepada Allah. Memohon agar Allah membimbing mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah.
Bunyi doa Nabi Zakaria meminta keturunan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Al-Imran
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
"Rabbi habli milladunka dzurriyyatan ṭayyibah, innaka sami’ud-du’a."
Artinya: "Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
BACA JUGA:Daftar Penemuan Harta Karun di Dasar Laut yang Menggemparkan, Ada yang Bernilai Triliunan!
Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Zakaria agar Allah memberikan keturunan yang baik kepada ia dan istrinya. Keturunan tersebut diharapkan akan menjadi pewaris dakwah beliau di muka bumi.
2. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Al-Anbiya
وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ
"Wa zakariyya iznada rabbahụ rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul-waritsin."
Artinya: "(Ingatlah) Zakaria ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris."