Meski air minum pH tinggi ini mengandung pH yang lebih tinggi dari air mineral biasanya, perhatikan juga tingkat pH nya. Jika terlalu tinggi bisa menimbulkan efek samping yang disebut alkalosis metabolik.
Biasanya gejala yang timbul adalah mual, muntah hingga kesemutan di ekstremitas atau wajah.
Badan Pengawas Obat Makan (BPOM) menyarankan air minum pH tinggi yang aman di konsumsi ada di angka pH 8-9.
2. Terdaftar di BPOM dan SNI
Banyaknya jenis air minum pH tinggi membuat masyarakat harus lebih jeli. Jangan termakan kampanye gelap di pasaran. Pastikan air minum pH tinggi yang dikonsumsi aman dan terdaftar di BPOM.
3. Jeli Akan Kandungan TDS
TDS atau total dissolved solids menunjukkan jumlah zat padat terlarut dalam air. Ini bisa menjadi indikator jumlah partikel dari zat organik maupun nonorganik yang ada di dalam air minum tersebut, contohnya natrium, kalsium, dan magnesium yang biasa ditemukan dalam air minum pH tinggi. Menurut WHO kandungan mineral tersebut tidak berbahaya selama tidak mempengaruhi rasa, bau, dan warna air. WHO menetapkan standar kandungan TDS dalam air mineral.
BACA JUGA:Cocok untuk Kaum Rebahan, 8 Ide Join Usaha Rumahan Ini Janjikan Keuntungan
- 0, air dengan TDS 0 tidak baik untuk dikonsumsi secara rutin karena dapat memicu gangguan kesehatan, seperti sembelit dan sesak napas.
- Kurang dari 300 mg/l yang dikategorikan sebagai air yang baik sekali dan bisa dikonsumsi secara terus-menerus.
300-600 mg/l yang masih tergolong aman untuk dikonsumsi secara rutin.
- 600-900 mg/l, masih tergolong bisa diminum karena kandungan mineralnya tidak mempengaruhi rasa air.
- 900-1.200 mg/l tergolong tidak layak dikonsumsi karena rasa air menjadi kurang enak.
- Lebih dari 1.200 mg/l sudah termasuk air yang berbahaya dikonsumsi dan memiliki rasanya juga tidak enak.
BACA JUGA:Brosur Kredit Yamaha Frego 2024, DP Mulai Rp 2,4 Juta Tenor Sampai 35 Bulan, Cek Spesifikasi
4. Rasa dan Warna Air