Campurkan bahan tersebut dengan tanah bedengan secara merata.
Apabila pH tanah kurang dari 6, maka tiap bedengan perlu ditambahkan dolomit sebanyak 5 sampai 7 kg.
Gunakan juga mulsa penutup tanah seperti jerami padi atau mulsa plastik, agar supaya tanah bedengan tetap hangat dan lembap.
BACA JUGA:Pajero dan Innova Kejar-kejaran, lalu Bersenggolan dan Terbalik, Sopir Nyaris Baku Hantam
3. Penggunaan benih berkualitas dan bersertifikat
Selain memperiapkan lahan dan pupuk dasar pada lahan, penggunaan benih yang berkulitas juga menjadi kunci penting untuk mendapatkan buah melon yang besar dan manis.
Anda dapat membeli benih melon yang diproduksi oleh pabrik, keuntungan dari penggunaan benih yang diproduksi oleh pabrik adalah kualitas buah yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Benih yang diproduksi oleh pabrik juga sudah melalui proses seleksi yang ketat sampai didapatkan produk unggulan F1, sehingga buah yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, sekaligus tanaman dapat lebih tahan dari serangan hama dan penyakit.
Lakukan pembibitan terlebih dahulu di dalam greenhouse dengan menggunakan seed tray selama satu minggu. Media tanam yang digunakan berupa campuran pupuk kandang dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 2.
4. Pindah tanam
Setelah bibit melon berusia satu minggu atau telah berdaun tiga, maka bibit sudah bisa dipindahkan di bedengan pembesaran. Gunakan jarak tanam 50 sampai 60 cm antar tanaman.
Waktu pindah tanam sebaiknya dilakukan sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore.
Buat lubang tanam sesuai dengan ukuran bibit, usahakan untuk tidak merusak perakarannya saat memindahkan bibit. Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman dengan air secukupnya.
BACA JUGA:Redmi 12C dan POCO M5, Perbandingan Spesifikasi dan Harga Terbarunya
5. Penyiraman dan pemupukan susulan