Tak hanya itu, dirinya juga pertanyakan berapa dana bagi hasil batu bara yang masuk ke Jambi dari pemerintah pusat. Jangan sesuka pemerintah pusat saja tidak ada hitungan dengan daerah.
Pemerintah daerah juga harus catat berapa ton per tahun batu bara yang dikeluarkan dari daerah Jambi.
"Kami sarankan Menteri SDM tutupnya tambang yang nakal yang tidak menjalankan perintah sesuai izin, cek izin satu persatu, jika tidak ada ditutup saja," ungkapnya.
Dengan lantang Abun Yani juga mengatakan, meskipun 100 kali Kementerian ESDM RI datang ke Jambi untuk diskusi cari solusi tambang, tidak bakalan selesai.
BACA JUGA:Diduga Konsleting Listrik, Satu Unit Rumah di Kota Bengkulu Ludes Terbakar
"Yang benar adalah, karena dia yang mengeluarkan izin perusahaan batu bara, satu perusahaan harus buat jalan khusus angkutan, itu baru benar. Kementerian ESDM RI harus tanggungjawab soal itu," pungkasnya.
Nah, itulah informasi harta karun hitam di Jambi berserta titik lokasinya yang bisa diketahui. Sebagai tambahan ada beberapa ciri khusus tanah yang dapat mengandung batu bara.
Ciri-ciri Tanah yang Mengandung Batubara
Tanah yang mengandung batubara adalah jenis tanah yang memiliki beberapa ciri khusus yang dapat membedakannya dengan tanah biasa. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh tanah yang mengandung batubara:
1. Terkandung Karbon Tinggi
Tanah yang mengandung batubara memiliki kandungan karbon yang sangat tinggi. Batubara sendiri terbentuk dari endapan tumbuhan yang telah mengalami proses pembusukan selama jutaan tahun. Pada umumnya, tanah yang mengandung batubara memiliki kandungan karbon yang lebih dari 50%.
2. Warna Gelap
Tanah yang mengandung batubara memiliki warna yang cenderung gelap, bahkan hitam pekat. Hal ini disebabkan oleh kandungan karbon yang tinggi, yang memberikan warna gelap pada tanah tersebut.
BACA JUGA:Harta Karun Hitam di Kabupaten Batu Bara? Ini Potensi dan Lokasi Batubara di Sumatera Utara
3. Tidak Mudah Hancur
Tanah yang mengandung batubara memiliki kepadatan yang tinggi dan tidak mudah hancur. Hal ini dikarenakan proses pembentukannya yang melalui bertahap selama jutaan tahun. Tanah ini memiliki struktur yang kokoh dan sulit diubah dengan alat konvensional.