Selain pada kaleng logam, bauksit juga digunakan dalam kemasan plastik, menunjukkan fleksibilitasnya dalam memenuhi standar keamanan dan keandalan dalam pengemasan.
BACA JUGA:Harta Karun Bauksit Indonesia Terbesar Ke-6 di Dunia, Ini Titik Lokasinya, Cek Daerah Anda
3. Bahan Abrasif untuk Finishing Produk
Dalam industri manufaktur, bauksit digunakan sebagai bahan abrasif seperti ampelas untuk memperhalus dan membentuk permukaan benda. Kemampuannya menghasilkan hasil akhir yang berkualitas tinggi membantu mencapai standar tinggi dalam finishing produk, terutama pada material kayu dan besi. Proses ini tidak hanya meningkatkan estetika produk tetapi juga meningkatkan keawetan dan daya tahan.
4. Bahan Penutup Retakan dalam Konstruksi
Meskipun cenderung mudah patah, bauksit memiliki sifat yang tidak larut dalam air dan tahan api, menjadikannya bahan ideal untuk menutup retakan pada struktur bangunan seperti waduk, jembatan, dan konstruksi lainnya. Keunggulan tahan api dan kemampuan menutup retakan meningkatkan ketahanan dan keamanan struktural bangunan.
BACA JUGA:Tambang Mangan di Nusa Tenggara Timur, Potensinya Mencapai 37.101.754 Ton
5. Berperan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Penggunaan bauksit dalam industri tidak hanya memberikan manfaat fungsional tetapi juga mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan. Kemampuannya yang dapat didaur ulang dan kontribusinya terhadap keberlanjutan kemasan makanan, finishing produk, dan konstruksi bangunan membuktikan bahwa pemanfaatan sumber daya alam dapat dilakukan dengan bijak.
6. Bahan Pembuatan Tinta
Bauksit digunakan dalam pembuatan tinta print dan mesin fotokopi karena karakteristiknya yang tahan air. Kemampuan ini menjadikannya pilihan ideal sebagai campuran dalam material tinta, menjamin ketahanan terhadap luntur.
7. Bahan Baku Pembuatan Besi dan Baja
Limbah bauksit dapat dimanfaatkan dalam pembuatan besi dan baja melalui proses pencairan atau pelelehan sebelum dicetak dengan bahan lain, meskipun memerlukan waktu yang cukup lama.