NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Simpanan emas di pulau-emas-suwarnadwipa, terletak di bagian utara yang digarap sejak tahun 2008.
disebutkan dalam berbagai prasasti. Sumatera disebut Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta berarti pulau emas) atau Suwarnabhumi (bahasa Sanskerta berarti tanah emas), Istilah-istilah tersebut tersebut digunakan dalam naskah-naskah India sebelum Masehi.
Dalam naskah Buddha yang paling tua diceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi.
BACA JUGA:Bagian Barat Pulau Emas Suwarnadwipa, Ternyata Punya Simpanan Emas yang Berada di Hutan Lindung
Sementara para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama Serendib (secara tepatnya Suwarandib).
Kata tersebut merupakan penyalinan dari Suwarnadwipa.
Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya pada 1030, ia mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib.
Di sisi lain, ada pula yang menterjemahkan Serendib dengan Srilangka dan tidak pernah disebut Suwarnadwipa.
Bagi kalangan bangsa Yunani Purba, Sumatera telah dikenal dengan nama Taprobana. Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, ttepatnya tahun165, menggunakan nama Taprobana Insul.
BACA JUGA:Di Pulau Emas Suwarnadwipa, Ternyata Masih Menyimpan 1 Juta Ton Emas yang Belum Tersentuh
Nama tersebut digunakan saat Ptolemaios menguarai daerah Asia Tenggara dalam bukunya Geographike Hyphegesis. Ia menuliskan bahwa pulau Taprobana terletak di negeri Barousai.
Simpanan Emas di Pulau Emas Suwarnadwipa, Terletak di Bagian Utara yang Dibarap Sejak Tahun 2008
Indonesia memang kaya akan mineral, salah satunya emas. Penambangan emas di Indonesia bahkan telah dimulai sejak lebih dari seribu tahun lalu saat kedatangan imigran dari Tiongkok.
Meskipun begitu, hasilnya kurang berkembang karena hanya merupakan tambang-tambang berskala kecil yang diusahakan oleh rakyat atau perorangan.
Di zaman modern, industri pertambangan emas Indonesia mulai berkembang di masa kolonialisme Belanda.