Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa nuklir adalah opsi yang cukup menarik bagi pembangkit listrik di Indonesia.
BACA JUGA:Selain Emas, Ternyata Kalimantan Punya Harta Karun Uranium, Segini Jumlahnya
Energi nuklir atau radioaktif, menurutnya, menjadi pengganti batu bara atau energi berbasis fosil yang saat ini dikampanyekan untuk dikurangi.
Uranium merupakan salah satu jenis bahan baku yang digunakan sebagai sumber energi, yaitu tenaga nuklir.
Uranium telah menyediakan bahan bakar untuk pembangkit tenaga nuklir selama lebih dari 60 tahun. Hingga saat ini, tenaga nuklir telah menyediakan 10% dari kebutuhan energi global.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, total cadangan Uranium dunia diketahui mencapai 6,14 juta ton dengan produksi sebesar 54,7 ribu ton pada 2019. Jumlah produksi tersebut mencukupi 81% permintaan global.
Adapun negara pemilik cadangan uranium terbesar:
1. Australia sebesar 1,7 juta ton
2. Kazakhstan sebesar 906,8 ribu ton
3. Kanada sebesar 564,9 ribu ton
4. Rusia sebesar 486 ribu ton
5. Namibia sebesar 448,3 ribu ton
Australia tercatat sebagai negara yang memiliki cadangan Uranium terbesar di dunia, yakni 1,69 juta ton atau menguasai 28% dari total cadangan Uranium dunia pada 2019. Kazakhstan menyusul di urutan kedua sebesar 906,8 ribu ton atau 15% dari total cadangan dunia.
Kanada berada di urutan ketiga dengan cadangan Uranium sebesar 564,9 ribu ton atau 9% dari cadangan dunia.