Orang yang terlibat dalam praktik pemeliharaan tuyul sering dikatakan memiliki sifat kikir atau sangat hemat.
Mereka mungkin enggan untuk berbagi harta mereka atau melakukan pengeluaran yang besar, bahkan dalam hal-hal yang penting atau wajar. Sifat ini sering dianggap sebagai karakteristik yang terkait dengan efek dari pemeliharaan tuyul.
3. Sering menggunakan pakaian bekas
Pemelihara tuyul juga dikatakan cenderung menggunakan pakaian bekas atau tidak terlalu peduli dengan penampilan mereka.
Ini mungkin karena mereka lebih fokus pada akuisisi kekayaan atau karena sifat kikir yang telah disebutkan sebelumnya.
BACA JUGA:Harus Tahu agar Hidup Nyaman, Ini 8 Ciri Rumah Aura Negatif, Salah Satunya Sedikit Pencahayaan
4. Sering mandi di sungai bersama para kuli miskin
Praktik mandi di sungai bersama dengan para kuli miskin bisa menjadi tanda dari kesederhanaan atau kebiasaan hidup yang rendah hati.
Ini mungkin terkait dengan keyakinan bahwa tuyul membutuhkan pemelihara yang rendah hati dan bersahaja.
5. Selalu menyantap makanan orang miskin, seperti jagung dan singkong, ketimbang nasi
Preferensi terhadap makanan sederhana dan murah seperti jagung dan singkong daripada nasi yang lebih mahal juga sering dikaitkan dengan pemelihara tuyul.
Hal ini dianggap sebagai upaya untuk menarik perhatian atau mendapatkan simpati dari tuyul, atau karena keyakinan bahwa tuyul lebih suka makanan yang lebih sederhana.
BACA JUGA:Harta Karun Paling Langka di Dunia Ada di Indonesia, Cek Lokasinya
Cerita-cerita mistis tentang gunung ciremai ini telah merajalela. Mitos-mitos tersebut menciptakan ketertarikan dan rasa ingin tahu yang besar di kalangan masyarakat, menambah daya tarik dan aura misteri yang melekat pada Gunung ini. Berikut cerita 4 mistis Gunung Ciremai:
1. Singgasana Nini Pelet
Konon, Gunung Ceremai dipercaya sebagai singgasana kerajaan Nini Pelet. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul: Rahasia Pelet, Nini Pelet ini merupakan tokoh yang memiliki kesaktian hebat, khususnya di bidang percintaan.