NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Target 8 juta ton per tahun 2025, ini titik lokasi tambang harta karun emas terbesar di Sulawesi.
Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara terus berkembang seiring dengan potensi temuan cadangan bijih (reserve). Tambang emas terbesar di kawasan Asia Tenggara ini dikelola oleh PT Archi Indonesia Tbk (ARCI).
Archi merupakan bagian dari PT Rajawali Corporation, perusahaan milik pengusaha Peter Sondakh. Archi mengelola Tambang Emas Toka Tindung melalui anak usahanya, PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya.
BACA JUGA:Ini Contoh Soal Tes Pengetahuan Umum dan Tahapan Tes Masuk Polri 2024, Pelajari Semoga Lulus Tes
Perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2021 lalu itu, menargetkan bisa menggarap bisnis emasnya dari hulu hingga hilir. Mulai dari kegiatan eksplorasi, kontraktor penambangan, pabrik pengolahan, permunian, hingga produk logam emas batangan.
Pada tambang emas ini, Archi memiliki sekitar 40.000 hektar wilayah konsesi, terdiri dari 31.000 hektar oleh Tambang Tondano Nusajaya dan 9.000 hektar oleh Meares Soputan Mining. Keduanya merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) untuk kawasan tambang ini sampai 2041.
BACA JUGA:Cara Mudah Tambah Aset Kripto, Ini 6 Mining Pool Gratis Terbaik Untuk Menambang Aset Kripto 2024
Meski demikian, Archi baru melakukan eksplorasi dan penambangan emas sekitar 10 persen dari total area konsesinya, terutama di area Koridor Timur. Ada 4 blok di kawasan tambang ini yang digarap dengan metode pertambangan terbuka (open pit).
Keempatnya yakni Blok Toka, Blok Kopra, Blok Alaskar, dan Blok Araren. Adapun Blok Araren menjadi pit terbesar dengan tingkat kadar emas tertinggi dibandingkan pit lainnya di tambang emas Toka Tindung.
Luas Blok Araren mencapai sekitar 1 kilometer dengan kadar emas mencapai lebih dari 3 gram emas per ton material dari rata-rata kadar di tambang ini sekitar 2 gram emas per ton material.
BACA JUGA:Wajar Banyak yang Mau Daftar, Ternyata Segini Gaji PPS Pilkada 2024
Seiring dengan adanya tambahan cadangan emas di koridor barat, Archi pun akan menambah kapasitas pabrik pengolahannya menjadi 8 juta ton per tahun atau million ton per annum (mtpa) di 2025.
Pada akhir 2020 lalu, kapasitas pabrik pengolahan baru mencapai 3,6 juta ton dan meningkat menjadi 4 juta ton di akhir tahun.
Adapun hasil tambang dari keempat blok emas yang dimiliki Archi kemudian diolah di pabrik pengolahan yang berada di dalam kawasan tambang. Pabrik ini baru menghasilkan produk gold bullion (gold dore) yang berupa campuran emas dan perak.
BACA JUGA:Cara Main Airdrop Untuk Dapat Token Kripto Gratis 2024, Ini Tools yang Dibutuhkan