6 Investor Penggarap Harta Karun Nikel Terbesar di Indonesia, Maluku Mendominasi

Sabtu 11-05-2024,09:41 WIB
Reporter : novan alqadri
Editor : ahmad afandi

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 6 investor penggarap harta karun nikel terbesar di Indonesia:

BACA JUGA:7 Investor Penggarap Harta Karun Emas Hitam di Indonesia, Jadi yang Terbesar di Dalam Negeri

1. Weda Bay, Maluku Utara

Weda Bay Nickel berlokasi di dua kabupaten, yakni Halmahera Tengah dan Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Tambang yang dioperasikan oleh PT Weda Bay Nickel (WBN) ini telah beroperasi sejak 2019 melalui Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dan akan beroperasi hingga 2069.

Perusahaan ini dioperasikan oleh Thingshan Group, perusahaan asal China yang memiliki porsi 51,2% saham, Eramet (asal Prancis) 37,8%, dan sisanya dimiliki oleh perusahaan pelat merah Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam dengan porsi 10%.

Menyetir laman resmi Eramet, perusahaan itu berkontribusi dan menyumbangkan keahliannya dalam operasi penambangan,  sementara Tsingshan mengoperasikan pabrik dan infrastruktur yang diperlukan untuk produksi.

Perusahaan mencatat, sumber daya deposit Weda Bay Nickel saat ini diperkirakan mencapai 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48%.

BACA JUGA:Harta Karun 1 Juta Ton Emas di Sumatera yang Belum Tergarap, Ini Peta Lokasinya

2. Kawasi, Maluku Utara

Wilayah tambang nikel Kawasi ini berada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara dan dioperasikan oleh PT Trimegah Bangun Persada (TBP) sebuah afiliasi Harita Group.

Belum diketahui secara pasti berapa rerata produksi nikel di wilayah tambang itu. Namun, laporan tahunan TBP pada 2022, total cadangan nikel di Kawasi mencapai 108,4 juta wet metrik ton (WMT).

BACA JUGA:Indonesia Simpan Harta Karun Berlian, Ini Peta Lokasinya yang Berada di 7 Titik Wilayah

3. Morowali, Sulawesi Tengah

Morowali, yang sebagian besar merupakan kota nelayan satu dekade yang lalu, merupakan jantung dari ledakan ekonomi Indonesia dan menjadi penting secara global dalam industri nikel setelah Indonesia memberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 2019. 

Di kawasan ini juga telah dibangun industri nikel terintegrasi terbesar di Indonesia, mulai dari tambang hingga pengolahannya di areal PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Kategori :