Produksi tambang-tambang besar milik Belanda di ekspor, sedangkan kegiatan-kegiatan produksi yang lebih kecil diarahkan untuk pemasaran setempat.
Kualitas batubara yang rendah dan tersedianya batubara dari Eropa yang lebih murah, terutama dari Inggris, akhirnya menyebabkan kemunduran pada pertambangan besar Belanda di Kalimantan. Namun penemuan ladang-ladang batubara baru akhirnya menyebabkan timbulnya perhatian baru terhadap batubara Kalimantan.
BACA JUGA:Harta Karun Kalimantan Selatan, Ada Cadangan Sumber Daya Batu Bara Mencapai 13,22 Miliar Ton
Nah itulah informasi lokasi tambang batu bara pertama di Indonesia yang digarap oleh Belanda.
(Novan)