Produksi emas ini juga sempat naik dari realisasi produksi perusahaan sepanjang 2018 lalu yang sebesar 167.506 Oz.
Peningkatan produksi ini didukung dengan adanya peningkatan produksi pada lapisan oksida di tambang Tujuh Bukit dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton.
BACA JUGA:Indonesia Simpan Harta Karun Emas Melimpah, Ini 8 Investor Penggarap Emas Terbesar di RI
3. Renuka
PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) sebelumnya bergerak di sektor batu-bara, namun belakangan juga menggali emas.
Perseroan resmi diambilalih oleh Wilton Resources Holding Pte. Ltd (WRH) dan saat ini memiliki kepemilikan sebesar 96,95% atas perusahaan.
BACA JUGA:Wajar di Sumatera Utara Banyak Orang Kaya, Ada Harta Karun Emas Jutaan Ons per Tahun
Mulai 2019 lalu, perseroan memproduksi emas dalam bentuk ore. Target produksi emas perusahaan diharapkan bisa mencapai 185.000 troy ons per tahun dan memperbaiki kinerja keuangan.
Pemasukan perusahaan mulai 2018 lalu hanya disumbangkan dari usaha management mining support service di Ciomas Gold Project yang akan dimiliki langsung oleh perusahaan.
Tambang yang berlokasi di Jawa Barat ini memiliki total cadangan sebanyak 26 ton gold content.
BACA JUGA:3 Gunung yang Menyimpan Bertumpuk-tumpuk Harta Karun Emas, Dipercaya Masih Ada yang Belum Ditemukan
4. Martabe
Tambang emas yang berada di Sumatera Utara ini berada di bawah kendali PT United Tractors Tbk (UNTR) sejak Agustus lalu.
Dengan akuisisi, UNTR resmi menjadi 95% pemilik saham PT Agincourt Resources yang mengelola tambang emas Martabe. UNTR juga anak usaha Grup Astra. Produksi di tambang emas Martabe pada kisaran level 300.000-350.000 ons/tahun.
5. BRMS