"Kita berdoa bersama ya supaya bisa terus sampai Desember," ujar Presiden Jokowi, mengungkapkan optimisme terhadap kemungkinan melanjutkan bantuan ini berdasarkan ketersediaan anggaran.
BACA JUGA:Ini Ketentuan Terbaru Cuti Karyawan Swasta 2024 Sesuai UU Cipta Kerja, Ada Cuti Panjang
Presiden juga menjelaskan bahwa inisiatif pemberian beras ini merupakan respons terhadap kenaikan harga beras yang terjadi akibat inflasi pangan global.
"Karena harga pangan internasional itu semuanya juga naik dan kita ini termasuk masih rendah, ada yang naik tinggi sekali. Ini patut kita syukuri bahwa kita naiknya tidak drastis," jelasnya.
Di sisi lain, Presiden mengakui bahwa menjaga harga beras di Indonesia adalah tugas yang tidak mudah, mengingat harus mempertimbangkan kesejahteraan petani dan keterjangkauan bagi konsumen.
"Kalau tinggi, masyarakat pasti gini (mengeluh), tetapi petani pasti senang karena harganya naik tinggi," ucapnya.
BACA JUGA:Karyawan Swasta Kena PHK, Ini Hak-hak Pekerja yang Terkena PHK Sesuai UU Cipta Kerja
Kepala Negara menambahkan bahwa pemerintah terkadang harus berada di posisi sulit untuk menjaga keseimbangan antara kepuasan masyarakat dan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, distribusi beras 10 kilogram ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga.
BACA JUGA:Cara Pengajuan Pinjaman Online BRI Syariah, Cukup Siapkan KTP Dana Cair
Kunjungan Presiden ini juga menjadi simbol komitmen pemerintah untuk terus mendukung masyarakat di tengah tantangan ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas sosial di tengah fluktuasi harga pangan global.
BACA JUGA:Ini Usia Pensiun Karyawan Swasta 2024 yang Resmi Ditetapkan Presiden Jokowi dalam UU Cipta Kerja
Sementara itu, selain di Kabupaten Muna, Presiden Joko Widodo juga melakukan kunjungan ke Pasar Rakyat Kambara di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kestabilan harga serta stok kebutuhan pokok di daerah tersebut.